Bahasa Jepang itu mirip bahasa Sunda karena memiliki tingkat
kehalusan bahasa. Bahasa Sunda seringkali membedakan ungkapan untuk sendiri,
teman dan orangtua. Bahasa Sunda juga memiliki tingkat kehalusan bahasa, yaitu:
halus (lemes), sedang (loma), dan kasar.
Di sini, Katabah membuat contoh kalimat bahasa Jepang yang
halus dan biasa menggunakan kata kerja.
1. Shiru
“Saya tahu”
2. Shirimasu
“Saya tahu” (sopan)
3. Shiranai
“Saya tidak tahu”
4. Shirimasen
“Saya tidak tahu” (sopan)
5. Yomu
“Saya membaca”
6. Yomimasu
“Saya membaca” (sopan)
7. Kaeru
“Saya kembali”
8. Kaerimasu
“Saya kembali” (sopan)
9. Wakaru
“Saya mengerti”
10. Wakarimasu
“Saya mengerti” (sopan)
Itu dulu ungkapan halus bahasa Jepangnya. Apakah Anda
penasaran dengan sedikit ungkapan halus dalam bahasa Sunda? Mari perhatikan
kata berikut ini:
Kita akan menerjemahkan dari kata “makan”
1. emam (biasa digunakan dari, untuk dan oleh anak-anak).
Sebentar, intermezo dulu… Bahasanya mirip “Dari rakyat, untuk rakyat, oleh
rakyat ya…hiks..hiks..
Abdi hoyong ema.
(Saya ingin makan)
2. neda (halus)
Abdi hoyong neda.
(Saya mau makan)
3. tuang (halus)
Pun Bapak palay tuang.
(Ayahku ingin makan)
4. dahar (sedang)
Kuring hayang dahar.
(Saya mau makan)
5. nyatu (kasar)
Anjing hayang nyatu.
(Anjing ingin makan)
6. jajablog (kasar sekali)
Silaing jajablog weh, gawe kadituh!
(Kamu makan melulu, kerja sana!
Kata “makan” juga ada yang menerjemahkannya menjadi: tetekik,
madang, dan lolodok. Ini termasuk kasar. Ha…ha..
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment