Hello Katabah!
Selain kabar baik karena
kangkung darat sudah tumbuh walaupun masih pendek-pendek, ada kabar buruk juga
karena sebagian pot kangkungnya mati.
Ketika benih kangkung
mulai tumbuh setelah 10 hari, Abah langsung menyiramnya dengan pupuk urea yang
sudah dicairkan.
Tak menunggu hari esok,
hanya beberapa jam saja daun kangkung darat sudah layu. Esok harinya tangkai
kangkung roboh. Hari-hari berikutnya, tangkai dan daun kangkung kian mengering
hingga mati. Inna lillahi wa inna ilahi raji’uuun…! He..he…
Tapi namanya juga
blogger yang sudah terbiasa mengalami banyak kegagalan, matinya kangkung tidak
menyurutkan Abah berhenti bercocok tanam kangkung.
Sekarang sedang
mempersiapkan menanam kangkung dalam pot lebih banyak lagi untuk dipanen
setelah lebaran. Hari-hari mulai Idul Fitri dan seminggu kemudian biasanya
sayuran susah ditemukan di pasar tradisional.
Nah, jika kangkung bisa
tumbuh di halaman rumah, maka Abah tidak perlu pusing lagi membeli sayuran
karena bisa panen di kebun mungil sendiri. Kangkung darat siap paneeen….!
Agar kangkung tidak mati
lagi, Abah berencana memberikan pupuk ureanya nanti saja setelah tangkai
kangkung sudah tumbuh tinggi. Selain itu, direncanakan untuk menaruh urea di
lubang yang tidak terlalu rapat dengan pangkal kangkung (pertemuan akar dan
tangkai). Cara pemupukan ini terinspirasi ketika dulu Abah diajak kakak memupuk
pohon albasiah yang masih kecil-kecil. Kakak menaruh pupuk urea tidak terlalu
rapat dengan pohonnya.
Semoga lebaran sudah
bisa panen…! Ehemmm…
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|