SATU KUNCI HIDUP DI SAAT PUTUS ASA
Meskipun sudah lama dan beberapa kali mendengar kunci untuk menghadapi
saat putus asa, baru saat ini benar-benar ingin mencoba dan meyakininya. Kenapa
tidak menggunakannya sejak dulu? Karena kepala ini cenderung ingin berpikir
maju dan terus memperbaharui langkah-langkah kehidupan. Akan tetapi, semuanya
memang ada saatnya. Mungkin saat inilah, saat yang tepat untuk menggunakannya.
Apakah kunci anti putus asa tersebut? Jawabannya: “Jalani, nanti juga
ada jalan!” Kunci ini merupakan kunci yang sangat saya tidak sukai karena
tampak terlalu menyerah begitu saja. Saya ingin berikhtiar dengan berbagai
strategi progresif. Langkah progresif tersebut sudah dicoba selama ini, mungkin
ini saatnya menghadapi hidup dengan cara yang berbeda.
Di saat pikiran supek, semangat hilang, putus asa tumbuh, seorang teman
ngajar yang baru saat itu kenalan melayangkan kunci tersebut. Sambil tak ada
gairah hidup, saya baca juga beberapa pengalaman orang gagal yang terpampang di
dunia maya, ternyata mereka juga menggunakan senjata yang sama. Saya menduga,
mungkin kunci tersebut pengejewantahan dari makna ikhlas. Untuk itu, saya coba
untuk menjalani hidup ini dengan tidak perlu mengundang stres, karena nanti
juga ada jalan. Saya tambahkan lagi agar benar-benar pikiranku netral, cukup
setengah kalimat saja dari kunci tersebut, yakni “Jalani saja hidup ini,”
tak peduli apakah nantinya akan ada jalan atau tidak. Kenapa sepenggal? Karena justru
penggalan kalimat terakhir itulah yang seringkali membangkitkan pikiran
progresif diri ini.
Kalimat “Jalani, nanti juga ada jalan!” mungkin sejalan dengan makna “Jalanilah
hidup ini seperti air mengalir!” Akan tetapi, air mengalir itu masih ada
kekuatan untuk menembus apapun yang menghalanginya. Bagi saya, tidak perlu
kekuatan itu, yang ada hanya benar-benar melangkah saja. Tak lebih dari itu.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment