TIPS
MENENTUKAN JURUSAN KULIAH
Karena
banyak yang bertanya tentang jurusan apa yang sebaiknya diambil ketika mau
kuliah, maka sedikit informasi yang saya peroleh dapat dibaca di artikel ini.
Cakupannya: Jurusan apa? Manfaatnya apa? Mampu enggak kepalanya? Mampu enggak
uangnya? Kira-kira pertanyaan inilah yang akan sedikit dikupas di sini.
Jurusan apa?
Banyak
sekali jurusan saat ini mulai rumpun IPA, IPS maupun Bahasa. Cara mengetahuinya
bisa nanya ke teman, guru, baca website kampus yang diinginkan di Internet.
Mulai perguruan tinggi swasta sampai negeri. Sebaiknya pahami membahas apa saja
jurusan yang bersangkutan. Misalnya: jurusan Sistem Informasi, materi yang
dipelajari: Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Access, pemrograman
Delphi, pemrograman PHP, teori database, teori sistem informasi, algoritma,
aljabar, dan lain-lain. Kalau kita mengetahui rinciannya mungkin akan
memberikan gambaran apakah minat kita sesuai enggak? Apakah mampu enggak?
Manfaatnya
apa?
Kalau bicara
manfaat, saya biasanya dikonkritkan aja pada uang (walaupun uang buka tujuan
satu-satunya dari kuliah). Jadi, apakah jurusan yang akan kita ambil itu
prospektif enggak? Akan menghasilkan uang minimal untuk hidup sendiri setelah
lulus enggak? Bisa mudah cari kerja enggak? Sesuai dengan pekerjaan atau bisnis
yang kita inginkan enggak?
Nah, di sini
biasanya banyak mahasiswa yang tidak tahu, sehingga banyak yang memutuskan asal
kuliah saja dengan alasan “Rizki mah nanti juga ngikut”. Memang Rizki
akan ngikut, tapi ngikut seberapa banyak tuh? Plus kita masih diwajibkan untuk
membuat pertimbangan matang sebelum membuat suatu keputusan. Terkait hal ini,
saya khawatir masih banyak mahasiswa yang alasan kuliahnya demi gaul saja alias
TREND. Semoga tidak terjadi!
Sebagai
gambaran, kalau saya mengambil jurusan bidang informatika (maaf bukan promosi,
tapi yang tahunya jurusan ini), maka saya memiliki gambaran jika lulus maka
saya bisa jadi guru komputer, jadi dosen komputer, kerja di bank, kerja di
perusahaan (dengan jabatan lho), tukang servis komputer, tukang jualan
komputer, tukang ngajar kursus komputer, dan lain-lain
Contoh
kedua, kalau saya mengambil jurusan bahasa Inggris, maka saya memiliki bayangan
jika lulus maka saya bisa jadi guru bahasa Inggris, dosen bahasa Inggris, kerja
di perusahaan (dengan jabatan), tukang ngajar kursus bahasa Inggris, jadi
penerjemah, jadi guide, les privat dan lain-lain.
Nah, dua
contoh itulah yang mendasari saya mengambil suatu jurusan. Bahkan tidak hanya
dipikirkan andaikata setelah lulus, saya sudah memikirkan ketika sebelum lulus
apakah jurusan kita itu bisa menghasilkan uang enggak? Pertimbangan ini
cenderung dibuat dengan alasan kekurangan biaya kuliah, tapi walaupun anda
berasal dari golongan kaya, kuliah bisa menghasilkan uang itu akan lebih baik
daripada hanya mengumpulkan kertas-kertas catatan lalu membuangnya ke tong
sampah.
Mampu enggak
kepalanya?
Setelah
menemukan jurusan yang sesuai dengan keinginan, maka kita harus jujur kepada
diri sendiri, mampu enggak mempelajarinya. Jangan sampai tidak bisa matematika
kita ngambil jurusan matematika. Meskipun ada sebagian kalangan yang
benar-benar ingin mencoba, ya silahkan saja dengan persiapannya: sediakan
mental, waktu dan biaya yang ekstra. InsyaAllah bisa!
Akan tetapi,
bagi yang biayanya pas-pasan lebih baik ngambil jurusan yang sesuai kemampuan
saja, biar orangtua tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya ekstra.
Mampu enggak
uangnya?
Nah,
akhirnya ketemua juga dengan uang. Sebagus apapun rencana jurusan kita, kalau
tidak ada biayanya ya jangan dipaksakan. Masa iya kita mau menjajah orangtua
untuk membiayai kuliah. Misalnya orangtua baru mampu membiayai kuliah 300 ribu
per bulan, maka jangan coba ngambil jurusan kedokteran tuh! Atau jurusan yang
mahal-mahal.
Sementara
ini, meskipun saya orang informatika, tapi punya dugaan bahwa jurusan bahasa
itu relatif sangat hemat biaya kuliah, sedangkan prospek uangnya sangat besar.
Misalnya bahasa Inggris. Berbagai bidang bisa dimasukki dengan kemampuan bahasa
Inggris, modal utamanya cukup sebangsa kamus saja kan? Maksudnya tidak perlu
punya komputer segala, tidak perlu beli jantung orang segala (he…he…). Jadi,
kalau orang miskin seperti saya cenderung ngambil bahasa. Tapi bahasa juga
tidak asal bahasa. Kalau bahasa yang sedikit peminatnya itu bukan lahan orang miskin,
tapi itu kajian orang kaya. Mereka yang kaya tidak peduli banyak atau sedikit
peluang uang, karena toh mereka sudah banyak uang tanpa kuliah pun.
Untuk
sementara, saya baru tahu jurusan yang cukup prospektif itu komputer dan bahasa
Inggris. Walaupun kita juga tahu bahwa tidak semua mahasiswa kedua jurusan ini
sukses dan tidak semua mahasiswa jurusan di luar yang dua itu gagal. Tidak sama
sekali. Tapi ini gambaran yang sudah saya kumpulkan informasinya, juga sebagian
sudah di alami.
Biar lebih
konkrit lagi, saya punya targetnya ya sekitar gaji 1,5 juta lah per bulan untuk
sementara. Nah angka pendapatan inilah yang menjadi salah satu pertimbangan
saya ketika mengambil jurusan.
Wah, kuliah
itu kan bukan untuk kerja saja dong!!!! Nah kalau ada yang nyangkal seperti
ini, nanti kita bahas di artikel yang lain. InsyaAllah!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment