Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, December 3, 2012

JANGAN SO TAHU DI HADAPAN ALLAH


JANGAN SO TAHU DI HADAPAN ALLAH

Langkah awal orang sukses dan orang gagal memang beda-beda tipis. Langkah awal orang cerdas dan orang bodoh beda tipis juga. Contohnya: mau berubah atau enggak, mau sukses atau enggak, mau mencoba atau enggak. Hanya begitu, bukan?

Untuk langkah selanjutnya semakin jauh, semakin berbeda langkahnya, dan semakin berbeda pula hasilnya. Tapi tentang langkah tersebut tidak akan dibahas di sini, biarlah artikel lain yang menuangkannya.

Di sini saya hanya ingin berbagi tentang “Jangan So Tahu di Hadapan Allah”. Memang pengalaman ini akan memunculkan beberapa pendapat, sesuai dengan pemahaman dan latar belakang kehidupan masing-masing.

Saya pernah berpikiran: seandainya saya ditawari satu pilihan dari tiga hal, maka saya akan memilih satu. Yaitu apabila saya ditawari karir atau PNS atau kuliah? Jawabannya saya akan memilih KULIAH. Alasannya dengan kuliah, saya akan bisa menjadi PNS dan karir pun akan bagus. Lebih dari itu, dengan kuliah saya akan mendapatkan ilmu yang banyak yang mana kemungkinan besar banyak bermanfaat kepada orang banyak juga. Pemikiran ini cukup lama bersemayam di kepala, sehingga semakin lama, doa saya semakin terfokus ingin kuliah.

Benarkah pemikiran di atas? Wallahu ‘alam.
Setelah saya diberikan Allah untuk kuliah S2, ternyata apa yang dibayangkan semula tidak terjadi. Yang ada dan menjadi realita adalah karir terputus karena harus kuliah, PNS juga demikian karena tidak ikut daftar, bahkan kuliahpun tidak kunjung lulus padahal sudah akhir semester 5. Semua ide menulis tugas akhir hilaaang entah kemana. Doa terus dipanjatkan, tapi terasa tidak ada jawaban. Saya sendiri juga aneh dengan kejadian ini. Besar kemungkinan orang yang tidak mengalaminya tidak akan percaya atas kejadian ini. Mungkin saja mereka dengan mudah berkata: itu malas saja, itu kurang baca saja, itu kurang strategi saja, dan seterusnya. Akan tetapi, bagi yang pernah mengalaminya kemungkinan besar akan merasakan betapa sakitnya hati ini, bingung….! Tidak mengerti dengan yang menimpa pada diri sendiri.

Dengan kejadian di atas, berbulan-bulan sambil jengkel, sering-sering merenung juga. Akhirnya, saya menduga ini sebuah teguran dari Allah karena saya so tahu di hadapan-Nya. Saya menganggap kuliah itu langkah terbaik, padahal belum tentu di hadapan Allah. Buktinya, saat ini tampak hilang semua yang sudah direncanakan.

Kini, saya lebih setuju berdoa itu jangan maksa. Berdoa penuh harap itu bukan berarti harus maksa. Penuh harap itu berarti berdoa dengan sungguh-sungguh agar doa kita dikabulkan, tapi dilakukan dengan cara yang terbaik. Sedangkan berdoa dengan memaksa berarti meminta kepada Allah dengan sungguh-sungguh, penuh harap, penuh keinginan, sehingga ketika tidak terkabul muncul perasaan jengkel atau marah. Saya lebih nyaman ketika berdoa tidak terkabul atau belum terkabul, seyogyanya kita sangat bersyukur atas keputusan Allah, karena dapat dipastikan Allah punya rencana lain yang terbaik buat kita.

Apakah yang dimaksud rencana terbaik Allah? Apakah doa kita ingin kaya akan dikabulkan dengan cara menunda waktunya saja? Apakah doa kita ingin cerdas akan dikabulkan suatu saat nanti?
Jawabannya belum tentu YA. Boleh jadi kita meminta kaya, Allah memberi kita miskin. Kita meminta cerdas, Allah memberi kita bodoh. Kenapa demikian? Karena boleh jadi kemiskinan dan kebodohan merupakan langkah terbaik untuk kita agar semakin dekat dengan Allah.

Mari berusaha terus untuk kaya dan cerdas! Tapi ketika diberi kemiskinan dan kebodohan, segeralah kita bersyukur juga, karena semuanya titipan Allah yang harus kita syukuri.***

Tulisan ini diambil dari pengalaman seorang mahasiswa S2. Semoga menjadi bahan renungan kita dalam menyikapi liku-liku hidup ini!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment