MENGHADAPI MUSIBAH KEGAGALAN
Pada
awalnya, aku menganggap bahwa musibah atau kegagalan itu hal yang harus secara
mutlak dihindarkan. Sekuat tenaga hidup ini bekerja keras agar tidak gagal.
Tampak indah kalau hidup ini sukses, harta cukup untuk kehidupan sehari-hari,
begitu juga, ilmu berlimpah untuk beramal setiap waktu.
Hal di atas
cukup membuatku bersemangat untuk hidup sukses. Akan tetapi, tidaklah seperti
itu harusnya. Setelah usaha semaksimal mungkin dilakukan agar sukses dalam
kuliah, juga sukses dalam bekerja, hasilnya sampai saat ini belum terlihat
sesuai harapan. Doa terus dipanjatkan, usaha terus ditingkatkan. Namun apa
daya, semakin hari doa untuk mencapai kesuksesan tersebut semakin tidak ada
jawaban. Namun apa daya, semakin hari usaha untuk mewujudkan target tersebut
semakin tidak jelas arahnya. Semangat ikhtiarku semakin hilang, padahal aku
tidak menginginkannya. Bentuk doaku yang dipanjatkan semakin tidak jelas,
karena belum terasa ada jawaban Tuhan.
Ketika
keadaan seperti di atas sedang berkecamuk di dalam diri. Aku terus memompa diri
agar memaksimalkan ikhtiar. Aku terus memotivasi diri untuk memaksimalkan doa.
Akan tetapi, hasilnya tetap saja belum ada titik terang. Lelah terasa hidup ini
kalau mengejar harta tidak dikasih harta. Lunglai hidup ini kalau minta ilmu
tidak dikasih ilmu.
Kini aku
menyudahi cara-cara di atas. Ku berhentikan keinginan untuk mendapatkan harta,
walaupun tujuanku untuk belajar sedekah. Ku berhentikan keinginan untuk
mendapatkan ilmu, walaupun tujuanku ingin membantu orang-orang miskin dan bodoh
untuk belajar. Aku berusaha mensyukuri benda dan ilmu yang sudah dimiliki. Aku
ingin berusaha sebanyak-banyaknya mengucapkan alhamdulillah atas nikmat
yang sudah ada. Aku ingin bersyukur atas semua musibah yang telah Allah berikan.
Aku ingin bersyukur atas semua kegagalan yang telah Allah anugerahkan. Semoga
saja langkah ini tidak terlalu salah. Semoga saja kegagalan membuatku semakin
pasrah dan ikhlas atas segala keputusan Allah SWT.
Kini, ingin
sekali rasanya, di tengah kegagalan aku semakin rajin menjaga shalat. Ingin
sekali rasanya di tengah musibah semakin rajin bangun malam untuk ibadah shalat
malam. Biarlah kuliahku gagal mendapatkan ijazah, karena aku masih
berkesempatan untuk belajar al-Quran. Biarlah pekerjaanku hilang, karena aku
masih bisa bekerja seadanya walaupun besar penghasilan belum sesuai harapan.
Aku tidak perlu rewel atas segala musibah yang menimpa. Aku tidak perlu stres
atas segala kegagalan yang menghadang.
Kegagalan
kuliah, paling juga akan menghentikanku dari pekerjaan yang biasa dilakukan.
Sama sekali tidak masalah karena masih banyak pekerjaan. Kalaupun tidak ada
pekerjaan yang mampu menghasilkan uang, bekerja tanpa menghasilkan uang juga
bukanlah sebuah dosa.
Kegagalan
dalam karir, paling juga membuat aku tidak punya uang. Sama sekali tidak akan
membuat aku kehilangan Tuhan, kalau kita mau terus memelihara iman. Kehilangan
pekerjaan paling juga tidak disukai orang, tidak disukai keluarga. Semuanya
tidak masalah karena Allah tidak mungkin membenci orang yang dipecat dalam
pekerjaannya.
Kemungkinan
terpuruk bisa mencakup di usir dari rumah, dikucilkan, tidak bisa berbuat
apa-apa, hidup jadi benalu, hidup kurang manfaat bagi orang lain, dan
sebagainya. Selama keterpurukan ini tidak sengaja aku buat, tidaklah masalah.
Di usir? Aku
akan pergi. Dikucilkan? Aku masih punya Allah? Tidak bisa berbuat apa-apa? Aku
akan melakukan apa yang bisa dilakukan seperti ngambil sehelai sampah juga
masih bisa. Hidup jadi benalu? Aku akan berusaha membantu walau hanya membukakan
pintu. Hidup kurang manfaat? Aku akan berusaha minimal tidak menambah rugi
orang lain. Habis, apalagi yang harus khawatirkan di dunia ini. Apapun cemoohan
orang lain, tidak perlu menjadikan diri ini rendah diri. Apapun penilaian
negatif orang lain tidak perlu menjadikan diri ini stres. Aku akan berusaha
tenang selama aku masih mampu mengucapkan kata “ALLAH” yang dibarengi
keikhlasan hati yang sebenar-benarnya ikhlas.
Sahabat-sahabatku….!
Mohon doa, semoga
apa yang sedang dilakukan menjadikan aku semakin dekat kepada Allah. Dan semoga
tulisan ini bermanfaat. Amiin!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment