Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Wednesday, December 5, 2012

MENGHADAPI MUSIBAH KEGAGALAN


MENGHADAPI MUSIBAH KEGAGALAN

Pada awalnya, aku menganggap bahwa musibah atau kegagalan itu hal yang harus secara mutlak dihindarkan. Sekuat tenaga hidup ini bekerja keras agar tidak gagal. Tampak indah kalau hidup ini sukses, harta cukup untuk kehidupan sehari-hari, begitu juga, ilmu berlimpah untuk beramal setiap waktu.

Hal di atas cukup membuatku bersemangat untuk hidup sukses. Akan tetapi, tidaklah seperti itu harusnya. Setelah usaha semaksimal mungkin dilakukan agar sukses dalam kuliah, juga sukses dalam bekerja, hasilnya sampai saat ini belum terlihat sesuai harapan. Doa terus dipanjatkan, usaha terus ditingkatkan. Namun apa daya, semakin hari doa untuk mencapai kesuksesan tersebut semakin tidak ada jawaban. Namun apa daya, semakin hari usaha untuk mewujudkan target tersebut semakin tidak jelas arahnya. Semangat ikhtiarku semakin hilang, padahal aku tidak menginginkannya. Bentuk doaku yang dipanjatkan semakin tidak jelas, karena belum terasa ada jawaban Tuhan.

Ketika keadaan seperti di atas sedang berkecamuk di dalam diri. Aku terus memompa diri agar memaksimalkan ikhtiar. Aku terus memotivasi diri untuk memaksimalkan doa. Akan tetapi, hasilnya tetap saja belum ada titik terang. Lelah terasa hidup ini kalau mengejar harta tidak dikasih harta. Lunglai hidup ini kalau minta ilmu tidak dikasih ilmu.

Kini aku menyudahi cara-cara di atas. Ku berhentikan keinginan untuk mendapatkan harta, walaupun tujuanku untuk belajar sedekah. Ku berhentikan keinginan untuk mendapatkan ilmu, walaupun tujuanku ingin membantu orang-orang miskin dan bodoh untuk belajar. Aku berusaha mensyukuri benda dan ilmu yang sudah dimiliki. Aku ingin berusaha sebanyak-banyaknya mengucapkan alhamdulillah atas nikmat yang sudah ada. Aku ingin bersyukur atas semua musibah yang telah Allah berikan. Aku ingin bersyukur atas semua kegagalan yang telah Allah anugerahkan. Semoga saja langkah ini tidak terlalu salah. Semoga saja kegagalan membuatku semakin pasrah dan ikhlas atas segala keputusan Allah SWT.

Kini, ingin sekali rasanya, di tengah kegagalan aku semakin rajin menjaga shalat. Ingin sekali rasanya di tengah musibah semakin rajin bangun malam untuk ibadah shalat malam. Biarlah kuliahku gagal mendapatkan ijazah, karena aku masih berkesempatan untuk belajar al-Quran. Biarlah pekerjaanku hilang, karena aku masih bisa bekerja seadanya walaupun besar penghasilan belum sesuai harapan. Aku tidak perlu rewel atas segala musibah yang menimpa. Aku tidak perlu stres atas segala kegagalan yang menghadang.

Kegagalan kuliah, paling juga akan menghentikanku dari pekerjaan yang biasa dilakukan. Sama sekali tidak masalah karena masih banyak pekerjaan. Kalaupun tidak ada pekerjaan yang mampu menghasilkan uang, bekerja tanpa menghasilkan uang juga bukanlah sebuah dosa.

Kegagalan dalam karir, paling juga membuat aku tidak punya uang. Sama sekali tidak akan membuat aku kehilangan Tuhan, kalau kita mau terus memelihara iman. Kehilangan pekerjaan paling juga tidak disukai orang, tidak disukai keluarga. Semuanya tidak masalah karena Allah tidak mungkin membenci orang yang dipecat dalam pekerjaannya.

Kemungkinan terpuruk bisa mencakup di usir dari rumah, dikucilkan, tidak bisa berbuat apa-apa, hidup jadi benalu, hidup kurang manfaat bagi orang lain, dan sebagainya. Selama keterpurukan ini tidak sengaja aku buat, tidaklah masalah.

Di usir? Aku akan pergi. Dikucilkan? Aku masih punya Allah? Tidak bisa berbuat apa-apa? Aku akan melakukan apa yang bisa dilakukan seperti ngambil sehelai sampah juga masih bisa. Hidup jadi benalu? Aku akan berusaha membantu walau hanya membukakan pintu. Hidup kurang manfaat? Aku akan berusaha minimal tidak menambah rugi orang lain. Habis, apalagi yang harus khawatirkan di dunia ini. Apapun cemoohan orang lain, tidak perlu menjadikan diri ini rendah diri. Apapun penilaian negatif orang lain tidak perlu menjadikan diri ini stres. Aku akan berusaha tenang selama aku masih mampu mengucapkan kata “ALLAH” yang dibarengi keikhlasan hati yang sebenar-benarnya ikhlas.

Sahabat-sahabatku….!
Mohon doa, semoga apa yang sedang dilakukan menjadikan aku semakin dekat kepada Allah. Dan semoga tulisan ini bermanfaat. Amiin!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment