NASIB MISKIN ITU NASIB BAIK JUGA
Ingin sekali
mengubah nasib hidup. Dari miskin ingin menjadi kaya, minimal berkecukupan.
Dari bodoh ingin menjadi cerdas. Dengan kekayaan ingin sekali pandai berderma
dengan harta. Dengan kecerdasan ingin sekali pandai membantu dengan ilmu.
Cita-cita di
atas bisa dikatakan sebuah cita-cita yang mulia, terpuji, dan layak diusahakan
dengan maksimal agar terwujud. Akan tetapi, dalam pencapaiannya tidak mungkin
semua orang bisa mewujudkannya. Tidak mungkin semua orang bisa kaya. Tidak
mungkin semua orang bisa cerdas. Allah menciptakan dunia ini
berpasang-pasangan. Maka kalau ada kaya, sudah selayaknya ada miskin. Kalau ada
cerdas, sudah tidak aneh lagi adanya orang bodoh.
Ketika
cita-cita tidak tercapai. Ketika harapan tidak terwujud. Tidaklah perlu kita
bertanya-tanya, apalagi mencari pihak yang akan dipersalahkan. Kita jalani saja
hasil yang ada dengan memaksimalkan kemampuan yang ada. Mampunya tidur karena
stres, ya tidurlah dengan berdoa dulu, semoga saja Allah membangunkan kita
dalam keadaan tidak stres lagi. Mampunya duduk karena bingung apa yang harus
dilakukan, ya duduk saja dengan berdoa dulu, semoga saja Allah membangkitkan
kita dengan petunjuk-Nya.
Cita-cita
baik itu bukan jaminan akan mengantarkan kita menuju orang kaya. Rencana baik
itu bukan jaminan akan mengantarkan kita menuju orang cerdas. Cita dan rencana merupakan bentuk ibadah yang
harus kita miliki, akan tetapi bukan sebuah pendiktean terhadap Tuhan.
Nasib jadi
buruh kasar yang buat makan saja sudah pas-pasan bukanlah nasib buruk. Nasib
jadi pekerja serabutan yang seringkali kehilangan peluang untuk menghasilkan
nafkah bukanlah nasib yang hina. Nasib buruk itu di kala manusia tidak pandai
bersyukur, mereka protes atas nasib yang dimilikinya.
Anak
kelaparan itu bukan harus dibuat stres, tapi walaupun terasa berat hati kita
harus tetap mendekat kepada Allah dan menganggap musibah tersebut keputusan
Allah yang terbaik. Anak-anak tidak terurus sehingga busung lapar atau
terlantar itu bukan harus dibuat terasa hina, karena kalau Allah berkehendak
pasti anak-akan kita akan diselamatkan. Yang tidak boleh adalah dengan sengaja
membiarkan anak-anak kita tidak terurus, kelaparan, dan terlantar. Akan tetapi,
setelah berdoa dan berikhtiar semampunya, kejadian hina di mata kita belum
tentu hina di hadapan Allah. Maka marilah kita menitipkan segalanya kepada
Allah.
Sungguh
mulia seorang buruh kasar yang bercita-cita anaknya menjadi orang sukses, tapi
setelah anaknya gagal, bahkan terpuruk, orangtuanya menjadi penyejuk untuk
menerima keterpurukan anaknya. Sungguh mulia seorang buruh serabutan yang sudah
rela sering tidak makan karena uangnya dibuat untuk membiayai anaknya agar
menjadi sukses, tapi setelah anaknya gagal, orangtua tersebut bisa menerima
kegagalannya sebagai nasib baik dari Allah.
Semula saya
merasa tidak rela kalau hidup ini miskin. Semula saya merasa aib ketika hidup
ini tidak berpendidikan tinggi. Akan tetapi, setelah mengalami berbagai teguran
atas semua yang dilakukan, saya merasa harus mengubah pemikiran bahwa miskin
dan bodoh itu adalah anugerah yang harus selalu disyukuri.
Semoga
tulisan ini tidak disalah-artikan sehingga membuat kita ingin menjadi
pengangguran ataupun pemalas.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment