Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Saturday, December 1, 2012

TARGET ITU PENTING, TAPI TIDAK HARUS TERCAPAI


TARGET ITU PENTING, TAPI TIDAK HARUS TERCAPAI

Di saat para motivator menggemakan bahwa hidup ini harus punya target, di saat itulah orang berbondong-bondong memasang target hidup masing-masing. Untuk lebih tepatnya membuat target, mereka rela membayar seminar-seminar yang disampaikan oleh para motivator atau nara sumber lainnya.

Dengan hanya satu kata “TARGET”, banyak orang bersemangat hidup dan menggebu-gebu ingin menjadi orang sukses. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin; Di dunia ini tidak benar kalau hidup terus miskin; Di dunia ini harus cerdas. Itulah beberapa kalimat yang tertanam dalam dada orang-orang yang sedang rindu atas kesuksesan. Perlu ditekankan, sukses di sini cenderung tidak terlepas dari UANG dan ILMU.

Namun demikian, saya punya pendapat sendiri bahwa “target itu penting, tapi tidak harus tercapai”. Inilah yang seringkali mengundang penentangan dari teman-teman saya sendiri. Berbagai alasan saya sampaikan, tapi tetap saja ada yang tidak setuju. Tapi saya tidak akan memaksa orang lain untuk menyetujui pendapat saya tadi. Pendapat tersebut hanya mengingatkan saja seandainya ada orang yang mengalami kegagalan dalam mencapai targetnya, sehingga tidak berdaya sama sekali untuk menjalankan ikhtiar selanjutnya, mungkin pendapat saya tadi bisa dijadikan renungan agar kita tidak terus dirundung kekecewaan, bertanya-tanya atas nasib yang sedang dialami.

Sebagai contoh nyata, saya punya beberapa pengalaman, antara lain:
1.      Saya punya target kuliah lulus tepat waktu, hasilnya gagal.
2.      Saya punya target membangun ekonomi dan pendidikan skala kecil sekali untuk membantu orang miskin dan bodoh, hasilnya gagal.
3.      Saya punya target belajar suatu pelajaran (baik terkait agama ataupun umum), hasilnya gagal.
4.      Saya punya target karir/pekerjaan, hasilnya gagal.

Yang dilakukan saya adalah berikhtiar dan berdoa. Namun hasilnya tetap gagal. Maksud gagal di sini adalah hasil tidak seseuai target minimal alias tidak sesuai yang diharapkan.

Puncak kegagalan adalah di saat saya tidak berdaya untuk melakukan sesuatu, misalnya: kehilangan ide menulis untuk tugas kuliah, kehilangan strategi untuk membenahi kembali karir, kehilangan strategi belajar untuk memahami agama, dan sebagainya. Yang ada hanyalah kekecewaan dan pikiran tidak mengerti kenapa saya bisa seperti mayat kaya gini? Fisik normal, tapi pikiran tidak normal. Makan masih normal, tapi energi tidak normal. Inilah penyakit yang membahayakan.

Dengan kejadian di atas, saya semakin kuat meyakini bahwa “target itu penting, tapi tidak harus tercapai”. Apapun hasilnya harus kita syukuri. Dipecat dari pekerjaan, dipecat dari status mahasiswa, kehilangan peluang mendapatkan uang, dan apapun yang membuat saya tidak berdaya, tidak perlu dijadikan kekecewaan. Semuanya pasti tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, maka solusinya hanya kembali kepada Tuhan dalam keadaan apapun.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman/curhat seorang teman.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via WA, DM IG, Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment