Kalau Benar Mendapatkan Uang dari Internet itu Gampang
Banyak sekali iklan yang menjanjikan kaya. Ya minimal ngomong-ngomong pendapatan jutaan per bulan itu sudah tidak sulit lagi dijumpai di Internet. Namun apakah benar?
Sampai saat ini saya belum mencobanya karena belum logis cara kerjanya. Bicaranya sangat meyakinkan dan menggiurkan, tapi tidak logis.
Coba saja kalau benar-benar mereka yang memasang iklan “KAYA” benar-benar sukses, maka tidak mungkin mereka mengharuskan calon mitranya mengeluarkan modal.
Kalau mereka masih membutuhkan sebagian untung dari mitranya, maka nanti saja setelah orang lain sukses, maka baru diharuskan membayar dalam jumlah tertentu. Bukankah mereka katakan bahawa memperoleh uang itu mudah?
Saya jadi teringat para motivator yang dengan sangat gampang mengatakan bahwa mendapatkan uang itu mudah. Kenapa mereka mengharus para hadirin membayar seminarnya?
Kalau alasannya untuk pengembangan usaha berikutnya, kenapa orang yang baru memulai usaha juga harus membayar. Bukankah bisa ditagih di kemudian hari stelah masyarakat sukses menerapkan materi seminarnya?
Bagi saya tidak logis itu gaya bicara mereka. Setiap orang bisa jadi pengusaha. Kata siapa? Apakah semua peserta seminar sukses jadi pengusaha?
Yang jelas saja, salah satu contohnya bahwa belajar ilmu syariah itu wajib. Apakah semua orang bias hapal al-Quran? Yang sudah jelas jumlah ayat dan suratnya?
Tulisan ini tidak bermaksud mematahkan semangat yang sudah dibangun dengan susah payah oleh para motivator yang super optimis, tapi saya ingin adanya kejujuran dari mereka. Apakah benar mendapatkan uang itu mudah? Apakah setiap orang bisa kaya? Aapakah ada jaminan kalau melakukan saran mereka kita akan sukses sesuai target?
Lebih jauh lagi,
apakah sahabat nabi semua kaya? Katanya orang yang rajin sedekah itu tidak mungkin jatuh miskin.
Apakah sahabat nabi semua jadi pemimpin besar? Apakah Bilal bin Rabah yang sangat disayangi Rasulullah dan Abu Bakar jadi khalifah atau pengusaha sekaya Utsman?
Apakah Ali bin Abi Thalib yang terkenal lautan ilmunya bisa sekaya Utsman? Bukankah dunia dan akhirat itu bisa didapatkan hanya dengan ilmu.
Oh itu karena para sahabat dan nabi tidak menginginkan hidup kaya. Lalu, kenapa Utsman masih dikenang dengan kepandaiannya dalam mengharmonisasikan antara harta dan agama (sedekah dan Quran)?
Mungkin sahabat-sahabat bisa memberikan penjelasan atas ketidakpahaman saya terkait harta dan kesuksesan dunia seperti tergambar di atas. Dengan senang hati, saya nantikan ilmunya.
Banyak sekali iklan yang menjanjikan kaya. Ya minimal ngomong-ngomong pendapatan jutaan per bulan itu sudah tidak sulit lagi dijumpai di Internet. Namun apakah benar?
Sampai saat ini saya belum mencobanya karena belum logis cara kerjanya. Bicaranya sangat meyakinkan dan menggiurkan, tapi tidak logis.
Coba saja kalau benar-benar mereka yang memasang iklan “KAYA” benar-benar sukses, maka tidak mungkin mereka mengharuskan calon mitranya mengeluarkan modal.
Kalau mereka masih membutuhkan sebagian untung dari mitranya, maka nanti saja setelah orang lain sukses, maka baru diharuskan membayar dalam jumlah tertentu. Bukankah mereka katakan bahawa memperoleh uang itu mudah?
Saya jadi teringat para motivator yang dengan sangat gampang mengatakan bahwa mendapatkan uang itu mudah. Kenapa mereka mengharus para hadirin membayar seminarnya?
Kalau alasannya untuk pengembangan usaha berikutnya, kenapa orang yang baru memulai usaha juga harus membayar. Bukankah bisa ditagih di kemudian hari stelah masyarakat sukses menerapkan materi seminarnya?
Bagi saya tidak logis itu gaya bicara mereka. Setiap orang bisa jadi pengusaha. Kata siapa? Apakah semua peserta seminar sukses jadi pengusaha?
Yang jelas saja, salah satu contohnya bahwa belajar ilmu syariah itu wajib. Apakah semua orang bias hapal al-Quran? Yang sudah jelas jumlah ayat dan suratnya?
Tulisan ini tidak bermaksud mematahkan semangat yang sudah dibangun dengan susah payah oleh para motivator yang super optimis, tapi saya ingin adanya kejujuran dari mereka. Apakah benar mendapatkan uang itu mudah? Apakah setiap orang bisa kaya? Aapakah ada jaminan kalau melakukan saran mereka kita akan sukses sesuai target?
Lebih jauh lagi,
apakah sahabat nabi semua kaya? Katanya orang yang rajin sedekah itu tidak mungkin jatuh miskin.
Apakah sahabat nabi semua jadi pemimpin besar? Apakah Bilal bin Rabah yang sangat disayangi Rasulullah dan Abu Bakar jadi khalifah atau pengusaha sekaya Utsman?
Apakah Ali bin Abi Thalib yang terkenal lautan ilmunya bisa sekaya Utsman? Bukankah dunia dan akhirat itu bisa didapatkan hanya dengan ilmu.
Oh itu karena para sahabat dan nabi tidak menginginkan hidup kaya. Lalu, kenapa Utsman masih dikenang dengan kepandaiannya dalam mengharmonisasikan antara harta dan agama (sedekah dan Quran)?
Mungkin sahabat-sahabat bisa memberikan penjelasan atas ketidakpahaman saya terkait harta dan kesuksesan dunia seperti tergambar di atas. Dengan senang hati, saya nantikan ilmunya.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment