Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Saturday, January 5, 2013

Pemimpinku Berhentilah Bermain



Pemimpinku Berhentilah Bermain


Sudah lama rakyatmu ini hidup
Sudah tua usiaku sampai saat ini
Berpuluh-puluh tahun bersama negeri
Tidak sedikit yang tertangkap panca indera.

Ku terpikir pada ulah para pemimpin
Kenapa semakin hari semakin tidak bisa dipahami
Apakah mereka itu pemimpin?
Ataukah mereka penjajah?

Aku tidak tahu
Aku tidak paham dengan semua itu.

Kenapa ….kenapa….kenapa…?
Banyak rakyat yang hidup dipinggiran kali,
Itu juga sering terkena penggusuran pihak keamanan
Sementara para pemimpin tinggal di gedung-gedung mewah berkursikan empuk yang cukup nyaman dijadikan tempat tidur

Banyak rakyat kelaparan
Sementara para pemimpin bisa asik berjalan-jalan, bahkan sampai ke luar negeri.

Aku tidak paham
Mungkin karena kebodohan
Mungkin juga karena ketololan
Kenapa orang berjas, berdasi rapi, dan bersepatu mengkilat dikatakan mereka disiplin
Apakah akan timbul bencana kalau anggota dewan mengenakan pakaian murah?
Apakah akan timbul masalah besar kalau para menteri mengenakan kaos murah?

Aku khawatir
Orang miskin yang seringkali nyawa saudaranya tergeletak di tengah jalan
Mereka jangankan hidup senyaman pemimpinnya, mereka tidak mampu walau sekedar membeli makanan seharga dasi para pemimpinnya.

Benarkah memakai dasi itu lebih berharga daripada memberi fakir miskin?
Benarkah kursi empuk itu lebih tepat daripada memberi sesudut kecil tempat tinggal orang melarat?

Kalau pemimpin sudah demikian,
Lalau apa untungnya aku punya pemimpin?

Wahai pemimpinku yang baik hati
Sudah…sudah…sudahlah
Berhentilah engkau bermain
Lebih tepatnya
Berhentilah engkau mempermainkan kami
Kami ini sudah hidup susah
Kami ini sudah menderita
Tanpa engkau permainkan juga
Kami sudah bisa hidup menderita
Tanpa engkau jajah juga
Kami sudah biasa hidup terjajah.

Sudahlah para pemimpinku
Tak perlu ajak kami dalam pemilu
Kalau engkau hanya berbaik-baik selama kampanye
Tak perlu akan kami memikirkan kehidupan berbangsa dan bernegara
Kalau engkau hanya ingin menipu.

Sebenarnya aku ingin bersamamu
Memberikan secuil manfaat untuk negeri tercinta ini
Tapi aku tak kuasa
Taku tak mampu melakukan
Terhalang benteng pertahanan pakaianmu yang rapi-rapi
Terhalang tameng gedungmu yang besar dan menjulang tinggi
Sementara aku
Menembus lereng sungai pun hampir tak kuasa
Seringkali hampir hanyut terbawa gelombang sungai yang kian garang.

Wahai pemimpinku yang baik
Masih adakah waktu
Untuk berhenti mempermainkan diriku yang bodoh ini
Ku tunggu jawaban dari Yang Terhormat pemimpinku
Ku tunggu dirimu di lorong-lorong jembatan sungai
Ku tunggu kehadiranmu di alam penderitaan
Ku tunggu kepemimpinanmu di dunia kemelaratan
Terima kasih….






"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment