Kita telah
melihat bahwa Filsafat berawal dari Asia Kecil sekitar 600 S.M. bersama Thales
dari Melitus. Tapi pernahkah anda heran? Kenapa orang-orang ini mengembangkan
‘filsafat’ di tempat pertamanya? Ada beberapa alasan yang berbeda.
Pertama,
filsafat yang berawal di Yunani adalah bahwa para filusuf suka berargumen
tentang segala sesuatu, terutama politik. Para filusuf Yunani terkenal dengan
argumennya.
Mereka
banyak sekali menentang hukum dan peradilan, juga tentang pemerintahan. Mereka
menggunaka skill, seperti logika dan akal, untuk argumen-argumennya.
Bahkan
mereka berargumen mengenai bagaimana alam bekerja. Mereka menggunakan skill
logika dan akal untuk argumennya tentang alam dan sebagai sebuah hasil permulaan
‘pemikiran ilmiah’ (scientific thinking).
Sebuah
argumen bukan hanya sebuah perkelahian. Faktanya, kata “argue” berasal dari
kata Latin ‘arguere’ yang berarti “to make clear or prove” (menjelaskan atau
membuktikan). Jadi, argumen adalah sebuah diskusi di mana masing-masing orang
mencoba membuktikan bahwa mereka benar tentang sesuatu.
Banyak
orang, termasuk para ilmuwan dan filusuf, tidak nyaman dengan argumen. Mereka
melihat dunia dalam satu cara dan mereka menuntut setiap orang melihat dunia
ini dengan cara yang sama dan seringkali mengecilkan argumen dan debat.
Akan tetapi,
argumen dan debat itu sehat untuk sains dan filsafat. Sains dan cara-cara
berpikir dan menginterpretasikan sains, harus terus ditantang sejak banyak
penemuan ilmiah baru berasal dari kesimpulan-kesimpulan ilmiah sebelumnya yang
menantang juga.
Sumber:
Introduction
to Philosophy. Hlm. 1-30, file: kog-phil-chem-1a-sample.pdf
No comments:
Post a Comment