Artikel ini
merupakan lanjutan dari artikel “Model Manajemen Kelas Menurut Thomas Gordon, Canter,
Dreikurs, Ginot, Kounin, Curwin, Jones, Coloroso”. Berikut ini lanjutan tentang
model dan teoritikus manajemen kelas:
1. Jerome Freiberg
Model:
Manajemen konsistensi dan disiplin kooperatif
Dasar
pemikiran: Dengan model schoolwide ini, para pendidik memperbaiki perilaku,
iklim sekolah, dan prestasi akademik. Menggunakan caring and cooperative,
mereka juga mengajarkan disiplin diri (self-discipline) di dalam kelas.
2. Forrest
Gathercoal
Model:
Disiplin yang bijaksana
Dasar
pemikiran: Para pendidik memberikan panduan perilaku untuk property yang hilang
dan rusak; ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan, dan gangguan serius dari
proses pendidikan. Mereka juga mendemonstrasikan etika profesional dan
membangun kelas demokratis.
3. Linda Albert
Model:
Disiplin kooperatif
Dasar
pemikiran: Para pendidik lebih mempengaruhi daripada mengontrol peserta didik,
membantu peserta didik berkoneksi, berkontribusi, dan menjadi mampu, para
pendidik mengembangkan kode etik yang membantu mengembangkan iklim positif di
dalam sekolah.
4. Carolyn
Evertson dan Alene Harris
Model:
Memanage kelas berorientasi siswa
Dasar
pemikiran: Para pendidik memberikan kelas berorientasi siswa, mempertimbangkan
manajemen instruksional dan manajemen perilaku, serta memulai sekolah dengan
aturan dan ekspektasi yang jelas.
5. Roger Johnson
dan David Johnson
Model: 3C
Disiplin sekolah dan kelas (Cooperation, Conflict resolution, Civic values)
Dasar
pemikiran: Para guru menekankan kerjasama, resolusi konflik, dan nilai-nilai
kewarganegaraan. Mereka juga menggunakan 3C ini untuk mengatasi kekerasan,
agresi, dan penyalahgunaan fisik serta psikologis, sebagaimana mempromosikan
tujuan-tujuan pergerakan sekolah aman.
6. Jane Nelsen,
Lynn Lott, dan Stephen Glenn
Model:
Disiplin positif
Dasar
pemikiran: Para pendidik menekankan kepedulian, saling menghormati, memotivasi,
dan tertib; mengajarkan skill yang dibutuhkan untuk hidup yang sukses, dan
mengadakan class meetings.
7. Alfie Kohn
Model:
Beyond discipline
Dasar
pemikiran: Disiplin-disipin baru tidak lebih bagus daripada disiplin lama.
Mereka masih menekankan penghargaan, hukuman, dan konsekuensi. Para pendidik
harus mempertimbangkan peserta didik dari perspektif dan harus percaya bahwa
mereka akan membuat keputusan yang tepat.
Sumber:
M. Lee Manning dan Katherine T. Bucher. Classroom Management: Models,
Applications, and Cases, 2rd edition. USA: Pearson
Education International.
No comments:
Post a Comment