Artikel ini
merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul “Model Manajemen
Kelas Menurut Para Teoretikus.” Berikut ini para tokoh model manajemen kelas
dengan dasar pemikirannya:
1. Thomas Gordon
Model:
Pelatihan efektivitas guru
Dasar
pemikiran: Para pendidik mengajarkan disiplin diri, mendemonstrasikan listening
(mendengarkan) yang aktif, mengirimkan “I-messages” daripada “you-messages”,
dan mengajarkan enam langkah program resolusi konflik.
2. Lee Canter dan
Marlene Canter
Model:
Disiplin asertif (tegas)
Dasar
pemikiran: Para pendidik dan peserta didik memiliki hak di dalam kelas. Para
pendidik menuntut perilaku yang bertanggung jawab dan menggunakan daftar
hirarkis konsekuensi-konsekuensi untuk
memanage perilaku.
3. Rudolph
Dreikurs
Model:
Pengajaran dan manajemen demokratis.
Dasar
pemikiran: Perilaku buruk berasal dari empat sebab utama (atau tujuan yang
salah). Para pendidik menggunakan pengajaran demokratis, konsekuensi logis, dan
memotivasi daripada memuji.
4. Haim Ginot
Model:
Komunikasi yang kongruen.
Dasar
pemikiran: Para pendidik mendemonstrasikan perilaku terbaiknya (harmonis dengan
perasaan peserta didik tentang dirinya dan situasinya) dan mempromosikan
disiplin diri sebagai alternatif untuk hukuman.
5. Jacob Kounin
Model:
Manajemen instruksional (pengajaran)
Dasar
pemikiran: Para pendidik menggunakan perilaku instruksional yang efektif
(mengajarkan teknik, manajemen perubahan, dan fokus kelompok) untuk
mempengaruhi perilaku peserta didik.
6. Richard Curwin
dan Allen Mendler
Model:
Disiplin dengan martabat
Dasar
pemikiran: Para pendidik memproteksi martabat peserta didik. Guru fair dan
mempertimbangkan situasi individu (bertentangan dengan aturan-aturan yang
kaku). Aturan ini yang memberikan makna kepada peserta didik, dan memodelkan
perilaku yang pantas.
7. Frederic Jones
Model:
Manajemen kelas positif
Dasar
pemikiran: Prosedur-prosedur manajemen kelas positif itu mengafirmasi peserta
didik. Para pendidik membuat settingan batasan; membangun kerjasama; dan
menggunakan strategi-strategi yang praktis, sederhana, dan mudah digunakan.
8. Barbara
Coloroso
Model: Inner
Discipline (Disiplin dari dalam)
Dasar
pemikiran: Peserta didik menghargai waktu dan mengupayakannya agar mengajarkan
kepada mereka perilaku yang bertanggung jawab. Para pendidik menghindari
hukuman dan pujian evaluatif. Mereka memodelkan resolusi konflik dan
menggunakan konsekuensi-konsekunsi natural.
Sampai jumpa
di model Jerome Freiberg…!
Sumber:
M. Lee Manning dan Katherine T. Bucher. Classroom Management: Models,
Applications, and Cases, 2rd edition. USA: Pearson
Education International.
No comments:
Post a Comment