Hello Katabah!
Bekicot memiliki
beberapa nama alias (seperti teroris saja ya…he..he..), yaitu keong racun,
tengek dan siput. Selain bermanfaat untuk obat luka gores, bekicot bisa merusak
dan melumat daun kangkung muda.
Di artikel lain, Abah
pernah bercerita bahwa satu pot kangkung darat dan satu pot sawi (sosin) milik
Abah bernasib tragis karena semua daunnya dimakan bekicot.
Lalu, bagaimana cara
mengatasinya?
Di Internet bertembaran
tips untuk mengamankan kangkung atau sayuran dari bekicot. Salah satu cara yang
telah dicoba adalah dengan mengecek langsung tanaman kangkung pada subuh
(sekitar pukul 3) dan pagi hari (sekitar jam 6).
Pada waktu pagi hari
memang benar bekicot sudah aktif mendekati pot kangkung. Untuk saat ini, Abah
hanya melemparkan bekicot ke jarak yang agak jauh dari pot kangkung.
Jadi, pengecekan bekicot
di malam atau pagi hari bisa menjadi solusi. Sekarang sedang berpikir-pikir
untuk meletakkan pot kangkung pada pasir kasar (yang tercampur batu-batu kecil)
karena ada yang mengatakan bahwa bekicot takut dengan cangkang telur yang sudah
dipukul kecil-kecil (Sunda: dibebek) dan ditabur mengelilingi pot kangkung.
Semoga langkah
penggunaan pasir kasar berhasil mengusir bekicot! Penggunaan cangkang telur
memang mudah, tapi relatif lebih mahal karena harus membeli telurnya juga ya…?
Oh iya, satu lagi yang
sedang dicoba. Sebagian pot kangkung dan sosin diletakkan di atas batu-batu
bahan fondasi rumah. Nah, semoga bekicot takut juga memanjat batu-batu tersebut
sehingga kangkung dan sosinku bisa tumbuh aman.
No comments:
Post a Comment