Pages

Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Tuesday, August 2, 2016

Foto Pagar Hidup, Rumput Jepang, Waregu Tanaman Hias di Pekarangan Rumah

Hello Katabah!
Kalau di kampung, tanaman hias di pekarangan rumah itu mungkin sudah menjadi tradisi. Jadi uang atau tidak, terurus dengan baik atau tidak, yang penting ada. Namanya juga tanaman, tidak diurus dengan serius pun bisa menambah udara menjadi lebih segar.


Ini adalah foto di halaman rumah ibu di kampung Cisaninten, Cisewu, Garut yang diabadikan oleh keponakan Abah yang kecil-kecil tapi sudah pintar hapalan Quran bersama teman-temannya.


Tampak pagar hidup yang sudah bertahun-tahun bisa digunakan untuk menjemur pakaian. Sejak rumah dibangun sekitar tahun 2002, tanaman hias pagar hidup tersebut mulai ditanam. Sekarang, pemeliharaannya cukup dipangkas saja. Cara tanamnya cukup potong ranting yang agak besarnya untuk dijadikan stek, kemudian tancapkan ke tanah.

Kalau yang mengurusnya serius, biasanya bisa dibentuk menjadi dua atau tiga tingkat. Abah pernah melihatnya langsung di taman halaman SMPN 1 Cisewu saat masih remaja dulu.

Tampak juga rumput Jepang. Rumput ini tidak tinggi-tinggi, tapi menyebar ke samping merapat ke tanah. Rumput ini sangat tangguh juga. Walaupun sering terinjak dan menghadapi kemarau panjang, tapi tetap bertahan hidup. Abah sangat suka dengan rumput ini karena bernuansa hijau dan tidak membuat tanah pekarangan berdebu. Abah kurang suka tanah ditembok, jadi rumput Jepang bernuansa lebih alami.


Kalau yang ini, masih ada rumput Jepangnya, tapi yang Abah ingin tunjukkan adalah pohon waregu yang cukup menguatkan tanah.

Saat kecil, Abah sangat ingin sekali mempunyai pohon waregu di halaman rumah, tapi tidak berani minta benihnya. Kalau beli belum terpikir, mungkin karena saat itu masih SD.

Selain indah dan menguatkan tanah, waregu bisa dibuat untuk tongkat pancing (Sunda: Jeujeur). Jika dibiarkan, pohon yang maksimal setinggi orang dewasa ini bisa beranak pinak dengan bertunas dari pangkal akarnya (Sunda: bongol).

Maaf:
Pada foto di atas ada batang bambu dan sampah cangkang kelapa. Itu bukan kebiasaan, tapi baru saja dilakukan pembongkaran tenda bekas acara keluarga. hi..hi..

Lihat juga:
Foto Bunga Mawar Putih Mekar
Foto Bunga Mawar (Ros) di Pot Botol Bekas
Foto Bunga Krokot Putih dan Bunga Kuning Mekar
Foto Tanaman Hias Kecil Berbunga Pink
Foto Cengkeh Pendek Berbuah dan Sang Pemilik Kebun

No comments:

Post a Comment

Peluang Magang Jurusan SI


Doa Ruqyah Kesurupan

Doa Ruqyah Syekh Wahid Abdussalam Bali

Doa Ruqyah dr. Indra Permana

Perbedaan Jumlah Fi'liyah dan Jumlah Ismiyah

Program Ruqyah Sejuta Orang Gratis

Kuliah Sistem Informasi | Mata Kuliah | Prestasi | Partners | Kelompok Keahlian | Peluang Kerja SI