Kalau sebagian orang saat ini, termasuk saya, merasa kesulitan membaca Arab Gundul karena tidak ada harokat (sakal fathah, dlommah, kasrah). Zaman dulu, huruf Arab hadir jangankan pakai harokat, titik pun tidak ada. Berikut ini dituliskan adalam e-book tata bahasa Arab (Ranginwala, 2013: 16)
Bahasa Arab telah berkembang ke tingkat yang sangat tinggi sebagai bahasa ketika Al-Qur’an diturunkan. Orang Arab tahu bahasa mereka dengan sangat baik sehingga buta huruf hanya membuat mereka lebih baik dalam menguasai bahasa ibu mereka.
Dengan kondisi menulis, kata-kata Arab pada saat itu bahkan tidak memiliki titik pada hurufnya selain tidak memiliki Ḥarakāt (tanda vokal diakritik). Orang-orang Arab membanggakan bahasa mereka sedemikian rupa sehingga mereka menyebut non-Arab [ميَجَع] atau “orang yang buta huruf dalam bahasa”.
Pada saat itulah kata-kata yang luhur dan patut ditiru dari Al-Qur’an diturunkan kepada mereka melalui Nabi Muhammad. Bahkan, Al-Qur’an langsung menantang Arab dalam bahasa mereka menghasilkan sesuatu seperti itu.
Sumber:
Ranginwala, Masood Aḥmed. 2013. Essentials of Quranic Arabic, Volume 1. Jamaica: ILF- Islamic Learning Foundation (NY).
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment