Ketika memikirkan kemajuan kampus saat ini, saya cenderung berpikir bagaimana membuat kampus itu lengkap secara digital. Bangunan kampus memang dibutuhkan, tapi memerlukan modal yang sangat besar.
Akan tetapi, membangun layanan-layanan digital tidak akan sebesar modal layanan fisik. Bahkan kecepatan dan fleksibilitas pelayanan menjadi daya tarik tersendiri untuk mahasiswa.
Tantangannya antara lain sebagian orang berpikir bahwa semua layanan digital atau online itu harus terintegrasi atau bahkan menerapkan konsep ERP. Pikiran ini bagus, tapi sayanya dengan berdalih integrasi, tapi sumber daya belum mencukupi, layanan online biasa tidak mau dilakukan. Ini sangat keliru!
Setahu saya, layanan online sederhana (belum terintegrasi, belum ERP) mampu tampil lebih cepat dibandingkan pelayanan offline.
Dengan demikian, kampus yang sadar digital bukan kampus yang hanya menunggu penerapan ERP, tapi kampus yang mau berproses dan bertahap membangun dan menjalankan layanan online walupun sekelas Google Form.
No comments:
Post a Comment