Untuk memahami bahasa Arab, di samping harus belajar nahwu, kita juga harus belajar tashrif. Ilmu Tashrif adalah ilmu tentang perubahan kata, dari satu kata dasar menjadi beberapa kata jadian. Ini juga oleh sebagian orang dikatakan sebagai salah satu keunikan bahasa Arab karena dari satu kata dasar bisa diubah-ubah menjadi 12 kata jadian.
Belajar Tashrif juga bermanfaat untuk mencari arti kata bahasa Arab dari kamus karena biasanya kamus hanya bisa dilihat dari kata dasarnya, seperti fi'il madhi atau mashdar. Beberapa kamus yang saya pakai biasanya menggunakan kata dasar berbentuk fi'il madhi.
***
CGPT
Definisi Tashrif
Tashrif adalah istilah dalam bahasa Arab yang memiliki beberapa arti tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Arab, tashrif dapat merujuk pada:
1. Konjugasi kata kerja untuk menunjukkan perubahan bentuk kata kerja untuk berbagai waktu, jumlah, dan gender. Contohnya, kata kerja "kataba" (menulis) akan mengalami perubahan bentuk menjadi "aktubu" (saya menulis), "taktubu" (kamu menulis), dan seterusnya.
2. Ilmu sharf (ilmu morfologi) yang mempelajari cara merubah kata benda dan kata kerja dalam bahasa Arab untuk menunjukkan perubahan waktu, jumlah, dan gender.
3. Dalam ilmu tajwid (ilmu membaca Al-Quran), tashrif merujuk pada mengubah atau memodifikasi suara huruf dalam kata-kata Al-Quran untuk membantu membaca dengan benar dan lancar.
4. Dalam bahasa sehari-hari, tashrif dapat merujuk pada mengucapkan kata-kata dengan cara yang sopan dan menghormati lawan bicara, misalnya dengan menggunakan kata-kata yang tepat atau memodifikasi kata-kata untuk menunjukkan penghormatan.
Contoh Tashrif
Contoh tashrif pada kata kerja dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
Kata kerja "كَتَبَ" (kataba) berarti "menulis" dalam bahasa Arab. Kata kerja ini dapat mengalami perubahan bentuk atau tashrif untuk menunjukkan perubahan waktu, jumlah, dan gender sebagai berikut:
Saya menulis: أَنَا أَكْتُبُ (ana aktubu)
Kamu (laki-laki) menulis: أَنْتَ تَكْتُبُ (anta taktubu)
Kamu (perempuan) menulis: أَنْتِ تَكْتُبِيْنَ (anti taktubina)
Dia (laki-laki) menulis: هُوَ يَكْتُبُ (huwa yaktubu)
Dia (perempuan) menulis: هِيَ تَكْتُبُ (hiya taktubu)
Kami menulis: نَحْنُ نَكْتُبُ (nahnu naktubu)
Kalian (laki-laki) menulis: أَنْتُمْ تَكْتُبُوْنَ (antum taktubuuna)
Kalian (perempuan) menulis: أَنْتُنَّ تَكْتُبْنَ (antunna taktubna)
Mereka (laki-laki) menulis: هُمْ يَكْتُبُوْنَ (hum yaktubuuna)
Mereka (perempuan) menulis: هُنَّ يَكْتُبْنَ (hunna yaktubna)
Dalam contoh ini, terlihat perubahan kata kerja kataba menjadi aktubu, taktubu, taktubina, dan seterusnya, yang menunjukkan tashrif atau perubahan bentuk kata kerja untuk berbagai waktu, jumlah, dan gender.
Berikut adalah contoh kalimat dalam bahasa Arab yang menggunakan tashrif:
أَحْمَدُ يَكْتُبُ فِي الصَّبَاحِ. (Ahmadu yaktubu fi as-sabah) artinya "Ahmad menulis pada pagi hari". Dalam kalimat ini, kata kerja "yaktubu" (menulis) mengalami perubahan bentuk atau tashrif karena subjek kalimatnya adalah Ahmad yang berjenis kelamin laki-laki.
الْفَرَيْقُ الْمُسْلِمُوْنَ يُسَافِرُوْنَ إِلَى مَكَّةَ. (Al-fariqu al-muslimun yusafiruna ila makkah) artinya "Kelompok Muslim melakukan perjalanan ke Mekkah". Dalam kalimat ini, kata kerja "yusafiruna" (melakukan perjalanan) mengalami perubahan bentuk atau tashrif karena subjek kalimatnya adalah kelompok yang terdiri dari beberapa orang atau lebih.
الْمَعْلِمَةُ تُعَلِّمُ الطُّلَّابَ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ. (Al-mualimatu tua'allimu at-tullab al-lughah al-arabiyyah) artinya "Guru perempuan mengajarkan bahasa Arab kepada murid-murid". Dalam kalimat ini, kata kerja "tua'allimu" (mengajarkan) mengalami perubahan bentuk atau tashrif karena subjek kalimatnya adalah perempuan.
No comments:
Post a Comment