Imam Syafii, salah satu pilar utama mazhab fikih Islam, dikenal luas dengan kecerdasan dan hafalannya yang luar biasa sejak usia belia. Kisah perjalanan beliau sebagai penghafal Quran adalah inspirasi bagi umat Muslim untuk menuntut ilmu dan mendekatkan diri kepada Al-Quran.
Imam Syafii Mulai Menghafal di Usia 7 Tahun:
- Lahir di Gaza pada tahun 150 Hijriah (767 M), Imam Syafii kecil kehilangan ayahnya saat masih bayi. Pada usia 5 tahun, ia bersama ibunya hijrah ke Mekkah.
- Disinilah, di bawah bimbingan guru-guru ternama seperti Sufyan bin Uyainah dan Daud bin Abdurrahman al-Athari, Imam Syafii muda mulai menghafal Al-Quran.
- Berkat kecerdasan dan ketekunannya, Imam Syafii berhasil menghafal seluruh 30 juz Al-Quran pada usia yang sangat muda, yaitu 7 tahun. Ini tentunya prestasi yang luar biasa, apalagi mengingat minimnya metode pembelajaran khusus menghafal kala itu.
Imam Syafii Tidak Hanya Hafalan, Tapi Juga Pemahaman:
- Hafalan Al-Quran Imam Syafii bukan sekadar hafalan biasa. Beliau tidak hanya hafal lafadznya, tetapi juga mendalami maknanya.
- Ia gemar berdiskusi dengan para ulama tentang tafsir ayat-ayat Al-Quran, sehingga pemahamannya terhadap kitab suci tersebut semakin dalam.
Imam Syafii Menembus Kitab Al-Muwaththa:
- Kehausan terhadap ilmu tidak berhenti pada hafalan Al-Quran. Pada usia 10 tahun, Imam Syafii hijrah lagi ke Madinah untuk belajar langsung dari Imam Malik, ulama besar kota tersebut.
- Di Madinah, ia menghafal Kitab Al-Muwaththa, kitab hadits dan fikih terkenal karya Imam Malik, hanya dalam waktu 3 tahun!
Menjadi Mufti Muda:
- Kemampuan hafal dan pemahaman Al-Quran serta hadits yang luar biasa, ditambah dengan kecerdasan dalam berlogika, membuat Imam Syafii muda dipercaya menjadi mufti (pemberi fatwa) pada usia 15 tahun. Ini tentunya sangat tidak biasa, mengingat pada masa itu kebanyakan mufti berusia jauh lebih tua dan berpengalaman.
Kisah Inspiratif:
- Kecerdasan dan hafalan luar biasa Imam Syafii sejak usia muda bukanlah semata-mata karena bakat yang dikaruniai, tetapi juga hasil dari kegigihan dan ketekunan beliau dalam belajar. Kisahnya menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk selalu menuntut ilmu sejak dini dan senantiasa mendalami Al-Quran dan hadits.
Beberapa kutipan hikmah Imam Syafii yang dapat kita petik:
- "Ilmu itu cahaya Allah. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat."
- "Barangsiapa di usia mudanya tidak mencari ilmu, silakan ditakbirkan empat kali."
- "Barangsiapa bersabar dalam menuntut ilmu, maka ia akan menuai buahnya yang manis."
Semoga kisah Imam Syafii sebagai penghafal Quran sejak usia kecil dapat menyemangati kita untuk terus belajar dan mendekatkan diri kepada Al-Quran.
No comments:
Post a Comment