Informatika Sosial dan Informatika Politik Topik Menarik Dalam Sistem Informasi

Pada awalnya, saya mengenal istilah sosioteknologi, bahkan ada nama mata kuliahnya.

Saya sendiri merasa kurang cocok dengan istilah itu karena teknologi luas, bukan hanya Teknologi Informasi (IT).

Kemudian, saya mencari lagi istilah lain, maka ditemukanlah sosioinformatika. Istilah ini menarik bagi saya karena ada aspek sosial dalam Pembahasan Teknologi Informasi.

Hari ini, saya juga membaca sedikit istilah Sistem Informasi Sosial. Tentu saja, saya masih merasa lebih familiar dengan istilah Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi.

Di samping itu, ada istilah Informatika Sosial. Dalam kajian-kajian informatika sosial, terdapat cabang-cabang khusus seperti dampak sosial dari penerapan komputer (social impacts of computing), analisis sosial terhadap komputerisasi (social analysis of computing), kajian-kajian komunikasi berperantaraan komputer (computer-mediate communication), kebijakan informasi, informatika organisasi (organizational informatics), informatika interpretif (interpretive informatics), dan sebagainya (Wikipedia).

Istilah Informatika Sosial ini mengingatkan lagi saya pada lab. penelitian di Jepang, yakni Political Informatics (Informatika Politik). Dalam penelitian ini ada topik e-voting, e-democray, pemilu dll. Penelitian Informatika Politik menjadi topik menarik di S3 Jepang. 

Istilah Informatika Sosial menarik sehingga saya bisa menganalisis perilaku masyarakat dalam menggunakan Teknologi Informasi karena saat ini saya menduga selain dampak positif, masyarakat sedang "tersandra"  IT, terutama medsos. Mereka terkuras fokus dalam belajar dan bekerja.

Sebenarnya sekitar tahun 2010, saya pernah pembaca studi S3 tentang komputer yang dikaitkan dengan sosial di Amerika, tapi lupa istilahnya. Hal ini muncul saat saya berselancar di internet karena S2 Ilmu Komputer yang saya pelajari sangat dominan matematika. Bahkan saya merasa sedang kuliah di jurusan matematika, bukan Ilmu Komputer yang saya bayangkan saat S1.

Kembali ke perilaku manusi. Saat ini bukan hanya perilaku karyawan yang bekerjanya terganggu dengan medsos tapi ada juga karyawan yang pekerjaan utama terlalu sering terganggu dengan pekerjaan sampingan sehingga bisa berdampak pada hancurnya manajemen institusi tempat bekerja. Hal ini sangat berbahaya karena kecil kemungkinan diketahui oleh teman2 kerja karena fisiknya duduk serius di kursi kerja.