Manfaat Perencanaan Pengajaran
Sebuah perencanaan itu dianggap komponen penting dalam
melakukan usaha untuk mencapai tujuan. Dalam kajian manajemen dikenal istilah
POAC, yakni Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Begitu juga dalam
proses pembelajaran, perencanaan cukup mendapatkan perhatian serius oleh para
pakar pendidikan dalam tataran konsep agar dapat dipraktekkan oleh para guru
dan unsur lainnya sebagai praktisi pendidikan.
Dalam
sebuah buku dinyatakan bahwa manfaat perencanaan pengajaran adalah sebagai
petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan (Majid TT: 22). Dalam artikel ini satu
kata dan satu frase dari kalimat yang menjelaskan manfaat tersebut dijadikan
bahan perenungan, yaitu kata “petunjuk” dan frase “mencapai tujuan.” Perenungan
dianggap penting karena untuk menghapal kalimat yang berisi manfaat tersebut
sangatlah mudah, tapi dalam pelaksanaannya di lapangan perlu dikaji kembali
keakuratannya.
Agara lebih mudah, ambil contoh konkrit saja
perencanaan itu dalam bentuk RPP. Dengan melihat manfaat dari perencanaan itu
dapat diartikan bahwa kehadiran RPP harus memberikan petunjuk untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Akan tetapi, sering kali terdengar peserta didik kesulitan
untuk memahami materi yang diajarkan gurunya karena guru terlalu patuh dan
tunduk pada RPP. Mengejar materi selesai sesuai jadwal seringkali menjadikan
guru lupa atas tujuan utama pengajaran, yakni membuat peserta didik paham.
Apalagi
saat ini, dengan dalih peserta didik harus lebih aktif, dengan dalih banyak
sumber bacaan selain yang ada di sekolah, sebagian guru membebankan tugas-tugas
kepada peserta didik yang mana materinya belum mereka pahami. Di sinilah perlu
adanya penyegaran kembali pengetahuan guru agar tidak terlalu kaku, yakni
dengan memantau kemampuan peserta didik dalam mengerjakan tugasnya. Berikanlah
latihan kemandirian secara bertahap dan tetap berada dalam pantauan guru, bukan
sebagai bentuk lepas tanggung jawab guru daripada kewajibannya menyampaikan
materi tersebut di kelas. Dengan kata lain, para orangtua kembali dibebankan
untuk mengajari anak-anaknya di rumah, dan hasilnya dituai guru di sekolah
dalam bentuk skor 0 sampai 100 tanpa merasa bermasalah sedikit pun.
Pada intinya, jadikan proses pembelajaran itu mudah.
Lakukanlah bimbingan secara bertahap hingga peserta didik mampu mandiri hingga
nyaris 100% belajar tanpa bantuan guru di sekolah. Bangunlah kerja sama yang
harmonis antara peserta didik dan guru, agar sebuah proses pembelajaran itu
tidak hanya menelurkan tugas-tugas yang bertumpuk begitu saja, tapi keduanya
dapat mengambil manfaat dari kegiatan belajar sehari-harinya.
Ingat, buatlah perencanaan agar mempermudah kita dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Hilangkanlah alasan pembenaran apapun yang
mengarah pada mempersulit siswa menuju keberhasilan belajarnya, karena hanya
sebuah kemalasan yang membenarkan alasan tersebut.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment