Secara sederhana, Jumlah Ismiyah adalah kalimat yang diawali
dengan pelaku. Sedangkan Jumlah Fi’liyah adalah kalimat yang diawali dengan
kata kerja.
Kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal S+P+O, misal:
Saya membaca buku.
Dalam bahasa Arab, kalimat di atas bisa dibuat dalam dua
bentuk, yaitu:
S+P+O
Ahmad membaca buku (Jumlah Ismiyah)
أَحْمَدٌ يَقْرَأُ
كِتَابًا
P+S+O
Membaca Ahmad buku (Jumlah Fi’liyah)
يَقْرَأُ أَحْمَدٌ
كِتَابًا
Pemahaman sederhanana seperti di atas, namun untuk lebih
lanjutnya kita harus ingat juga bahwa kata kerja dalam kalimat bahasa Arab itu
sering berubah-ubah sesuai subjeknya.
Dalam bahasa Inggris juga ada perubahan bentuk kata kerja
karena dipengaruhi subjeknya seperti ditambah “s/es” atau tidak, misal:
I go to school. (Kata “go” ditulis tanpa tambahan “s/es”)
She goes to school. (Kata “go” ditulis dengan tambahan “s/es”,
sehingga menjadi “goes”)
Nah, perubahan seperti di atas lebih kompleks dalam bahasa
Arab, misal:
Ahmad membaca
Saya dan Ahmad membaca
Saya, Ahmad, dan Mahmud membaca
Kata “membaca” pada penggalan ketiga kalimat di atas akan
berbeda-beda meskipun kata dasarnya sama dari qara`a. Dalam bahasa Arab,
kalimat-kalimat di atas menjadi:
أَحْمَدٌ يَقْرَأُ
اَنَا وَ أَحْمَدٌ
يَقْرَئَانِ
اَنَا وَ أَحْمَدٌ وَ
مَحْمُوْدٌ يَقْرَئُوْنَ
Perubahan kata kerja seperti pada kalimat di atas dikenal
sebagi kajian sharaf (dibaca: sorof).
Related Posts:
Nama-Nama Hari Dalam Bahasa Arab
Kata Benda Mudzakar dan Mu`annats Dalam Bahasa Arab
Tata Bahasa Arab Lengkap
Percakapan Bahasa Arab Lengkap
Cara Membaca Arab Gundul
Related Posts:
Nama-Nama Hari Dalam Bahasa Arab
Kata Benda Mudzakar dan Mu`annats Dalam Bahasa Arab
Tata Bahasa Arab Lengkap
Percakapan Bahasa Arab Lengkap
Cara Membaca Arab Gundul
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment