Menurut Akhmad
Munawari, Idhafah adalah penyandaran suatu kata kepada kata lain sehingga
menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.
Bagi pemula,
melihat pengertian di atas agak membingungkan. Saya biasanya lebih paham dengan
melihat contoh dalam bahasa Arabnya.
Baiklah, kita
lihat contoh dan penjelasannya berikut ini:
Contoh:
مَسْجِدُ الْجَامِعَةِ
(mesjid kampus)
سُوْرَةُ الْفَاتِحَةِ
(surat
al-Fatihah)
Saya memahami
Idhafah itu sebagai pelesapan (penyembunyian) suatu huruf. Tidak muncul dalam
tulisan Arabnya, tapi jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan lebih
terlihat.
Ini
penjelasannya…..
مَسْجِدُ الْجَامِعَةِ
Contoh di atas
diterjemahkan “mesjid kampus”
Namun kalau kata
tersembunyinya dimunculkan maka menjadi begini:
مَسْجِدُ لِلْجَامِعَةِ
Perhatikan!
Sekarang contoh di atas jadi berubah, dari al-jaami’ati menjadi “liljaami’ati”
artinya “mesjid milik kampus”.
Kita ingat bahwa
‘lam’ adalah salah satu huruf jar yang bisa mengkasrahkan kata benda
sesudahnya.
Contoh lain dari
pengaruh dimasukki huruf ‘lam’:
لِلهِ
(milik Allah)
لِمَدْرَسَةٍ
(milik sekolah)
سُوْرَةُ الْفَاتِحَةِ
(surat
al-Fatihah)
Namun kalau kata
tersembunyinya dimunculkan maka menjadi begini:
سُوْرَةُ عَنِ الْفَاتِحَةِ
Dapat
diterjemahkan menjadi “surat tentang al-Fatihah”.
Contoh lain:
كِتَابُ الْعَرَبِيَّةِ
(Buku bahasa
Arab)
Lengkapnya
begini:
كِتَابُ عَنِ الْعَرَبِيَّةِ
(Buku tentang bahasa
Arab)
Kenapa dibaca
‘arabiyati’?
Karena didahului
‘an’.
Memangnya kenapa
kalau didahului ‘an’ harus dibaca ‘arabiyati’?
Karena ‘an’ itu huruf
jar yang biasanya mengkasrahkan kata benda setelahnya.
Jadi, perbedaan
cara baca na’at dan idhafah antara lain:
Dalam na’at,
kata yang pertama dan kedua harus memiliki sakal sama
Misal:
“masjidun
kabiirun” artinya “mesjid yang besar”
Sedangkan dalam
idhafah, kata kedua harus dikasrahkan.
Misal:
“masjidu
al-madrasati” artinya “mesjid sekolah”
Arti lengkapnya:
mesjid milik sekolah
Ini contoh
idhafah dalam kalimat bahasa Arab lengkap:
ذَهَبْتُ اِلَى مَسْجِدِ الْمَدْرَسَةِ
(Saya pergi ke
mesjid sekolah)
Arti lengkapnya:
(Saya pergi ke
mesjid MILIK sekolah)
Mungkin ada juga
yang bertanya: “Kenapa ‘masjidi’, bukan ‘masjidu”? Inilah indahnya belajar
bahasa Arab, kita harus sering mikiiiiir. He..he..
Kalimat bahasa
Arab di atas dibaca ‘masjidi’ karena didahului ‘ila’, dan ‘ila’ adalah huruf
jar yang biasa mengkasrahkan kata yang setelahnya.
Kendala Belajar Bahasa Arab Otodidak
Kalimat Aktif-Pasif (Fi’il Mabni) Bahasa Arab
Tata Bahasa Arab Lengkap
Percakapan Bahasa Arab Lengkap
Cara Membaca Arab Gundul
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment