Akan tetapi, saya mengajak bagi yang sudah merasa sering belajar bahasa Inggris agar tidak angkuh. Merasa bahasa Inggrisnya paling benar padahal kita belum pernah membaca tentang bahasa Inggris ditinjau dari unsur budaya.
Contoh:
Mungkin saja sebagian dari kita ada yang sangat percaya diri ketika menjawab bahasa Inggrisnya “sepatu” adalah “SHOES”. Padahal kita harus tahu bahwa banyak kata bahasa Inggris yang menjadi padanan “sepatu”, misal:
Keds, footwear, slippers, boots.
Begitu juga dengan kata “rice”, kata ini akan menjadi padanan untuk: beras, dedak, dan padi.
Mungkin lebih ekstrim lagi, kita tidak perlu mencari apa bahasa Inggrisnya “Jengkol”, tapi orang Amerika dan Inggrislah yang harus ngikut orang Indonesia karena “Jengkol” biasa tumbuhnya di Indonesia. Begitu juga dengan padi, petai, rambutan. He..he..
Pendeknya, kita tidak boleh terlalu mudah menertawakan kesalahan orang yang sedang belajar bahasa Inggris karena satu kata bahasa Inggris bisa memiliki banyak arti, saya sendiri sering bingung mana arti yang paling tepat untuk kalimat yang sedang saya buat. Misalnya: lip.
Kata “lip” sering diartikan sebagai “bibir”, namun di kamus memiliki arti “bibir, mulut, atau tepi”. Jadi, kita harus melihat konteks kalimat dan situasi pembicaraannya. Bisa saja “red lip” berarti “tepi yang berbahaya”, kalau tulisannya dipasang di dekat kawah (crater). Ha…ha..
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment