Halo, apa kabar?
Kaifa haalukum? How are you? Kumaha damang? J
Sekarang kita
akan mengenal Isim Fa’il. Dalam bahasa Indonesia kita mengenal subyek atau
pelaku. Nah, dalam bahasa Arab juga ada, namun agak unik, namanya isim fa’il.
Keunikan isim
fa’il bukan hanya namanya yang beda dengan bahasa Indonesia (so pastilah…),
tapi kedudukannya dalam susunan kalimatnya berbeda pula.
Isim fa’il biasa
disebut fa’il saja biar tidak kepanjangan. Jadi, kalau membaca atau mendengar
fa’il, maka itu kependekan dari Isim Fa’il dan termasuk kata benda karena isim
sendiri artinya benda, kan?
Dilihat dari
pembentukan katanya, isim fa’il itu bisa dibentuk dari kata kerja (misal:
naashiru: orang yang menolong) atau kata benda asli (misal: Ahmad, Kucing).
Mari kita lihat
contoh dan penjelasannya berikut ini:
ذَهَبَ أَحْمَدُ اِلَى الْمَدْرَسَةِ
(Telah pergi Ahmad ke
sekolah)
Perhatikan:
Dzahaba: kata
kerja
Ahmadu: subyek
(kata benda/isim)
Nah, ini
keunikan isim fa’il yang saya maksud, yaitu posisinya setelah kata kerja.
Sementara itu, bahasa Indonesia dan Inggris biasanya meletakkan subyek di awal
kalimat, sebelum kata kerja, kan?
Namun demikian,
bahasa Arab juga membolehkan meletakkan isim fa’il di awal kalimat, sehingga
nama kalimatnya “Jumlah Ismiyah”, sedangkan kalau isim fa’ail diletakkan
setelah kata kerja disebut “Jumlah Fi’liyah”.
Bagi yang belum
tahu, “jumlah” dalam bahasa Arab artinya “kalimat’ atau “sentence’.
Kalau contoh di
atas dijadikan Jumlah Ismiyah, maka seperti ini:
أَحْمَدُ ذَهَبَ اِلَى الْمَدْرَسَةِ
(Ahmad telah
pergi ke sekolah)
Dua contoh lagi
dalam Jumlah Fi’liyah:
يَرْجِعُ زَيْدٌ مِنَ الْمَدْرَسَةِ
(Zaid pulang dari
sekolah)
Arti per
katanya: pulang (yarji’u)– Zaid (zaidun) – dari (min) – sekolah (madrasati)
جَاءَ نَاصِرٌ اِلىَ الْبَيْتِى
(Seorang penolong
telah datang ke rumahku)
Arti perkatanya:
telah datang (jaa`a)– seorang penolong (naashirun) – ke (ila) – rumahku (baitii)
Catatan:
Walaupun bahasa Arab
mengenal “Jumlah Ismiyah”, yaitu subyek diletakkan setelah kata kerja (fi’il),
namun untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia tetap saja mengikuti
kaidah bahasa Indonesia.
Contoh:
Telah pergi
Ahmad ke sekolah (Salah)
Ahmad telah
pergi ke sekolah (Benar)
Membedakan Idhafah dan Na’at Bahasa Arab
Kata Sifat (Na’at - Man’ut) Bahasa Arab
Tata Bahasa Arab Lengkap
Percakapan Bahasa Arab Lengkap
Cara Membaca Arab Gundul
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment