Berbeda dengan Kanji yang tersusun tidak alfabetis, Hiragana
dan Katakana merupakan huruf Jepang yang tersusun mirip alfabet latin yang
biasa kita kenal.
Perbedaannya, kita mengenal huruf ‘a’ sampai ‘z’, sedangkan
Hiragana dan Katakana mengikuti pola seperti ini:
a, i, u, e, o
ka, ki, ku, ke, ko
sa, si, shu, se, so
Huruf Hiragana dan Katakana selengkapnya dapat dilihat di
tulisan saya sebelumnya pada blog ini.
Bagaimana yang pernah saya lakukan untuk menghapal
memperlancar menulis dan membaca Hiragana dan Katakana?
Saya menulis bahasa Indonesia menggunakan Hiragana dan
Katakana. Jadi, beberapa matakuliah yang tidak terlalu banyak angka (hitungan),
saya tulis dengan huruf Hiragana dan Katakana. Hasilnya, lumayaaan…. Nilai
bahasa Jepangku ‘A’ (Sombooong….he..he.., kan soalnya hanya selamat pagi dan
selamat malam)
Langkah di atas bukan langkah tanpa pertimbangan. Sebelumnya,
saya memperhatikan tulisan Arab Melayu, yaitu bahasanya bahasa Sunda, Jawa atau
bahasa Indonesia, tapi ditulisnya menggunakan huruf Arab. Hasilnya, kita
semakin lancar menulis dan membaca huruf Arab.
Bagi yang suka membaca kitab-kitab tentang Islam, mungkin
ingat berbagai kitab matan, seperti Matan Jurumiyah, Matan Tuhfatul Atfal, dll.
(Bukan Mantan, tapi Matan ya….tanpa huruf ‘n’ tengah! he..he..)
Jadi, selamat mencoba menulis bahasa Indonesia dengan huruf
Jepang ya….! Bahkan saya pernah menulis bahasa Inggris dengan huruf Hiragana dan
Katakana, tapi agak pusing juga….hiks..hiks.. mungkin karena bahasa Inggris
saya masih jelek.
Kalau menulis Hiragana dan Katakana dalam satu hari masih terasa
pusing, maka kita boleh selang hari saja, misal: Senin menggunakan Hiragana,
Selasa menggunakan Katakana, Rabu menggunakan Hiragana, dan seterusnya. OK!
Eh, kalau mau (agar lebih bagus bahasa Jepang kita), bisa
juga menerapkan rumus penulisan bahasa asing dalam bahasa Jepang, yaitu:
1. Untuk kata yang akhirannya konsonan (selain huruf ‘n’),
maka pilih saja yang ujungnya ‘u’ karena semua kata bahasa Jepang berakhiran
huruf hidup (vokal a, i, u, e, o)
Misal:
Nanik
Dibahasa-Jepangkan menjadi ‘Naniku’ [Hiragana: なにく atau
Katakana: ナニク] (Karena
tidak ada huruf Jepang untuk ‘k’)
Tasdik
Dibahasa-Jepangkan menjadi ‘Tasudiku’ [Hiragana: たすぢくatau Katakana: タスヂク] (Karena
tidak ada huruf Jepang untuk ‘s’ dan ‘k’)
2. Untuk kosa kata yang takut salah arti, ya tulis saja
menggunakan huruf latin.
4. Kalau kita sudah lancar sekali menulis dan membaca huruf
Hiragana, mulailah menulis setiap nama orang Indonesia hanya menggunakan huruf
Katakana karena memang aturannya begitu (nama orang Indonesia termasuk kosakata
asing yang harus ditulis dengan huruf Katakana).
5. Kalau ada istilah bahasa Inggris yang sudah sangat akrab,
maka sebaiknya ditulis juga dengan Katakana juga.
Selamat mencoba huruf Jepang yang menyenangkan….! J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment