Salam Penerjemah,
Kata orang, bahasa Arab yang digunakan dalam Quran itu
tingkat tinggi sehingga kalimat-kalimat indah dalam Quran mampu membuat para
penyair kawakan bangsa Arab pada masa itu bertekuk lutut.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa Quran merupakan tolok ukur
pengembangan tata bahasa Arab. Jadi, menurut tulisan pada sebuah blog, sebelum
datangnya Quran, belum ada tata bahasa Arab. Namun kita masih butuh referensi
lagi: “Benarkah bahasa Arab pernah hidup lama tanpa ilmu tata bahasa?”
Kembali ke terjemahah. Karena bahasa Quran dikategorikan
syair tingkat tinggi, maka tidak aneh kalau harus diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dalam bentuk syair juga.
Sayangnya, saya sebagai orang Indonesia yang baru belajar
bahasa Inggris merasa aneh dengan sebagian terjemahan bahasa Inggris, bahkan
sebagian terjemahan bahasa Indoneia pula.
Ini contohnya:
“Thee (alone) we worship and Thee (alone) we ask for help.”
(QS 1: 5)
Terjemahan bahasa Inggris di atas diambil dari buku Islamic
Monotheism karya Mir Valiuddin (1978 : 2). Sedangkan terjemahan bahasa Inggris
menurut terjemah The Holy Qur’an karya A. Yusuf Ali terbitan 1983, bunyinya
begini:
“Thee do we worship, and Thine aid we seek.”
Tulisan bahasa Arabnya kan begini:
x$Î) ßç7÷ètR y$Î)ur
ÚúüÏètGó¡nS
ÇÎÈ
Mari kita kenali terjemah bahasa Inggrisnya secara harfiah:
“Thee (alone) we worship and Thee (alone) we ask for help.”
Terjemah harfiah:
“Kamu (sendirian) kami menyembah dan Kamu (sendirian) kami memohon
pertolongan.”
Atau yang ini:
“Thee do we worship, and Thine aid we seek.”
Terjemah harfiahnya:
“Kamu benar-benar kami menyembah, dan bantuan-Mu kami minta.
Yang saya heran adalah kenapa bahasa Inggrisnya seperti itu,
padahal kalau kalimat sederhananya bisa seperti ini:
Terjemah asli: “Thee (alone) we worship and Thee (alone) we
ask for help.”
Terjemah saya: “To You (alone) we worship and To You (alone),
we ask for help.” Atau You-nya diganti dengan Thee.
Jadi, kenapa tidak ada kata atau makna “to” (kepada) ya…
padahal terjemahan bahasa Indonesianya yang ada dalam Terjemah Quran di negeri
kita begini:
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan.”
Nah, dengan melihat ‘keanehan’ terjemahan di atas, maka
jelaslah sudah bahwa menerjemahkan itu bukanlah hal yang mudah walaupun bukan
pula yang mustahil. Solusinya, selain kemampuan bahasa Inggris yang harus
mumpuni, kemampuan bahasa Indonesia juga harus keren, plus wawasan Islam dan
koleksi referensi seperti terjemah Quran dan Hadits. Baru bisa jadi penerjemah
buku-buku tentang Islam.
Kalau sulit, sebaiknya ditulis saja bahasa Inggrisnya,
biarkan editor yang menerjemahkannya. He..he.. Tapi harus usaha dulu agar kita
tidak dicap penerjemah amatiran. J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment