Dalam bahasa Arab, kita mengenal istilah Asma’ul Khamsah yang
artinya harfiahnya adalah Isim Lima. Asma’ul Khamsah memiliki tanda i’rab rafa
dengan huruf wawu.
Lima kata yang termasuk Asma’ul Khamsah adalah
أَبُوْكَ(ayahmu)
أَخُوْكَ(saudara
laki-lakimu)
حَمُوْكَ(saudara
suamimu)
فُوْكَ(mulutmu)
ذُوْمَالٍ(yang
punya harta)
Kita juda bisa mendapatkan kata asli dari kelima kata
gabungan di atas, yaitu:
أَبٌ
(ayah)
أَخٌ
(saudara laki-laki)
حَمٌ
(saudara suami)
فَمٌ
(mulut)
ذُوْ
(yang punya)
Dengan demikian, menurut Yuyun Wahyudin bahwa Asma’ul Khamsah adalah Kelima
kata tersebut yang telah digabungkan dengan kata lain, selain Ya Mutakalim.
Kata lain pada contoh di atas adalah dlammir ka (كَ) yang artinya ‘kamu’.
Perlu diingat juga bahwa Asma’ul Khamsah harus mufrad (tunggal).
Dulu, saya menganggap bahwa kata ذُوْمَالٍ itu tidak bisa
diubah-ubah, padahal bisa. Misalnya: ذُوْسَيَّارَةٍ
Contoh di atas terjadi ketika rafa dengan tanda huruf wawu.
Contoh lain:
Ketika nashab bisa diberi tanda huruf alif (terjadi pada
maf’ul):
أَبَاكَ
Ketika jar bisa diberi tanda huruf ya (misalnya karena
didahului huruf jar):
أَبِيْكَ
Sumber:
Djawahir Djuha (1995)
Yuyun Wahyudin (2002)
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment