Pertanyaan kali ini adalah “Kapan Kata ‘Muslimun’ dan ‘Muslimin’
Digunakan dalam Bahasa Arab?”
Penulisan Muslimun bisa berarti merujuk pada kata Arab مُسْلِمٌ
atau مُسْلِمُوْنَ.
Begitu pula, muslimin bisa ditulis مُسْلِمٍ atau مُسْلِمِيْنَ. Kedua penulisan ini
memang memiliki arti yang mirip (hampir sama), namun berbeda dalam status
tunggal dan jamaknya.
Kata مُسْلِمٌ dan مُسْلِمٍ
adalah kata benda (isim) tunggal (mufrad). Sementara itu, kata مُسْلِمُوْنَ
dan مُسْلِمِيْنَ termasuk kata benda banyak (jamak).
Kapan penggunaannya?
Kata مُسْلِمٌ dan مُسْلِمُوْنَ digunakan
pada saat menjadi subyek. Contoh:
مُسْلِمٌ يَقْرَأُ الْقُرْأنَ
(Seorang
Muslim sedang membaca al-Qur`an)
يَقْرَأُ مُسْلِمٌ الْقُرْأنَ
(Seorang
Muslim sedang membaca al-Qur`an)
مُسْلِمُوْنَ يَقْرَئُوْنَ الْقُرْأنَ
(Orang-orang
Muslim sedang membaca al-Qur`an)
يَقْرَأُ مُسْلِمُوْنَ الْقُرْأنَ
(Orang-orang
Muslim sedang membaca al-Qur`an)
Kata مُسْلِمٍ dan مُسْلِمِيْنَ digunakan ketika didahului penyebab jar
seperti Huruf Jar . Contoh:
يَجِبُ عَلَى مُسْلِمٍ اَنْ تَدْرُسَ اْلاِسْلَامَ
(Wajib bagi
orang Islam belajar Islam)
يَجِبُ عَلَى مُسْلِمِيْنَ اَنْ تَدْرُسَ اْلاِسْلَامَ
(Wajib bagi
orang-orang Islam belajar Islam)
Kata مُسْلِمِيْنَ digunakan
ketika dalam keadaan nashab seperti dalam kedudukan maf’ul. Contoh:
وَاللهُ يُحِبُّ مُسْلِمِيْنَ
(Dan Allah
mencintai orang-orang Islam)
Kalau nashab-nya terjadi pada kata seorang Muslim, maka jadi
begini (Muslim dibaca Musliman, bukan Muslimin):
وَاللهُ يُحِبُّ مُسْلِمًا
(Dan Allah
mencintai orang Islam)
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment