Hello Katabah!
Sekarang kita belajar
bahasa Arab dari dalil kewajiban wanita mengenakan jilbab pada Q.S. al-Ahzab
33: 59 berikut ini:
يأَيُّهَا النَّبِىَّ
قُلْ لِّأَزْوجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ
مِنْ جَلبِيْبِهِنَّ ذالِكَ أَدْنى أَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ
اللهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya:
Hai Nabi, Katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ada yang menafsirkan
bahwa jilbab adalah sejenis baju kurung yang menutup kepala, muka dan dada.
Istilah lain dari jilbab
adalah kerudung atau hijab. Walaupun ada yang mengatakan bahwa makna hijab itu
bisa lebih luas dari kerudung, tapi tampaknya sebagian masyarakat Indonesia
ketika berkata “berhijab” itu berarti “berkerudung”.
Apabila kita
menginginkan dalil yang lebih pendek tentang kewajiban berjilbab, maka bisa
mengambil penggalan dari ayat di atas seperti ini:
يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلبِيْبِهِنَّ
Artinya:
“Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”
Pelajaran Bahasa Arab
Pada posting ini, saya
belajar dari kata “ ‘alaihinna” (عَلَيْهِنَّ), arti harfiahnya “kepada mereka
perempuan”.
Kata “ ‘alaihinna” (عَلَيْهِنَّ)
berasal dari dua kata, yaitu:
a. Kata yang pertama
adalah “ ‘ala” (عَلَيْ), artinya: kepada. Kata “ ‘ala” (عَلَيْ) ini termasuk huruf
jar yang biasa mengharuskan kata benda (isim) setelahnya diakhiri dengan
harokat kasrah.
b. Kata yang kedua
adalah “hinna” (هِنَّ) berasal dari kata “hunna” (هُنَّ), artinya: mereka
perempuan. Kata ganti (dlammir) ini ditujukkan untuk 3 orang atau lebih (jamak).
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment