Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, October 23, 2015

Mengapa Dibaca Yarfa’i (يَرْفَعِ) al-Mujaadalah: 11 Menurut Bahasa Arab?

Hello Katabah!
Salah satu dalil keutamaan orang yang berilmu adalah Q.S. al-Mujaadalah 58: 11:

وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَتٍ

Artinya:
Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.


Bagi yang tidak suka ngulik belajar tata bahasa Arab, sekilas cara baca (sakal) pada penggalan ayat di atas tidak ada yang aneh. Tapi yang suka belajar Ilmu Nahwu mungkin akan bertanya:
Mengapa dibaca yarfa’i (يَرْفَعِ)?

Mengapa dibaca “yarfa’i"? Padahal kata “yarfa’i" termasuk fi’il mudhari dan harokat akhir pada fi’il mudhari biasanya hanya ada dua kemungkinan, yaitu dlammah atau sukun. Kenapa ini malah kasrah?

Karena sakal akhir pada kata “yarfa’i" (يَرْفَعِ) itu sebenarnya berharokat sukun (يَرْفَعْ) karena “jawab-syarat” (jawab untuk kata انْشُزُوْا).

Agar mudah diucapkan ketika disambungkan dengan lafadh Allah (اللهُ), maka dibacalah “yarfa’i" (يَرْفَعِ). Mungkin kita ingat kaidah bahwa fi'il jawab itu dikasrahkan karena bersambung dengan hamzah washal, misal:
مَنْ + الَّذِيْ
dibaca
مَنِ الَّذِيْ

Tidak hanya berubah kasrah, tapi ada yang awalnya sukun, kemudian dibaca fathah hanya karena disambungkan dengan hamzah (alif) washal seperti contoh berikut ini:
مِنْ + الْمَسْجِدِ
dibaca
مِنْ + الْمَسْجِدِ

Sumber:
arkib.al-fikrah.net


Artikel Terkait:

"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

1 comment: