Hello Katabah!
Perbedaan jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah dalam bahasa
Arab adalah jumlah fi’liyah merupakan kalimat yang diawali dengan kata kerja
(fi’il), sedangkan jumlah ismiyah merupakan kalimat yang diawali dengan kata
benda (isim).
Akan lebih jelas lagi, apabila kita memperhatikan contoh
berikut ini:
غَسَلَ اَحْمَدُ سَيَّارَةً(Jumlah Fi’liyah)
(Telah
mencuci Ahmad, mobil)
اَحْمَدُ غَسَلَ سَيَّارَةً(Jumlah Ismiyah)
(Ahmad telah
mencuci mobil)
نَظَرَ تِلْمِيْذٌ بَحْرًا(Jumlah Fi’liyah)
(Telah
memandang siswa, laut)
تِلْمِيْذٌ نَظَرَ بَحْرًا(Jumlah Ismiyah)
(Siswa telah
memandang laut)
لَعِبَ وَلَدٌ فِى مِيْدَانٍ(Jumlah Fi’liyah)
(Telah bermain
anak laki-laki di lapang)
وَلَدٌ لَعِبَ فِى مِيْدَانٍ(Jumlah Ismiyah)
(Anak
laki-laki telah bermain di lapang)
Kata اَحْمَدُ, تِلْمِيْذٌ dan وَلَدٌ termasuk isim,
sedangkan kata غَسَلَ, نَظَرَ dan لَعِبَ termasuk fi’il.
Terjemahan jumlah fi’liyah pada contoh di atas dilakukan
secara harfiah. Terjemahan yang sebenarnya bisa disesuaikan dengan tata bahasa
Indonesia, misal:
Telah mencuci Ahmad, mobil
Diganti saja menjadi
Ahmad telah mencuci mobil
Kok terjemahan Jumlah Ismiyah sama dengan terjemahan Jumlah
Fi’liyah? Tidak masalah, karena bahasa Indonesia hanya mengenal pola Jumlah
Ismiyah.
Artikel Terkait:
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment