Katabah SI
Bahasa Arab, Sistem Informasi, e-Government, e-Learning, Web, Smart Village
|
Pesantren Katabah 1000 Penghafal Quran Pengobatan Ruqyah Mandiri Sistem Informasi (S1) Manajemen Informatika |
|
|
Thursday, November 21, 2024
Mahasiswa Sistem Informasi Magang di Rumah Sakit: Ngoding Laravel
Tips Ngoding? Gak Mungkin Gak Bisa
Khawatir teman-teman pembaca mendengar bahwa ngoding atau pemrograman itu susah, tidak sepenuhnya benar.
Kenapa tidak sepenuhnya benar? Karena tingkat penguasaan ngoding boleh berbeda-beda. Ada mahasiswa yang belajar ngoding agar jago programmer, ada juga yang ngoding hanya sebagai pelengkap untuk jadi analis sistem.
Bagi yang gak suka teknis sehingga masih belum yakin memperdalam ngoding, saya buatkan perumpaan ya.
Ngoding itu seperti memasang ban sepeda motor. Anggap saja kita tidak pernah bongkar ban motor, kemudian diajari. Tak perlu waktu lama, kita bisa bongkar dan pasang sendiri asal fokus belajar itu.
Apakah kita akan bisa bongkar dan pasang spare part lain? Gak bisa karena tidak belajar. Masalah tidak? Gak akan masalah kalau kita profesinya ingin jadi bongkar dan pasang ban saja seperti tukang tambal ban. Peluang ngoding mirip ini bisa sejajar manager.
Perumpamaan lain, ngoding itu seperti memasang mie rebus. Awalnya, kita gak bisa masak mie rebus, dilatih sebentar. Setelah itu, kita bisa masak mie rebus. Bahkan kita bisa jualan mie rebus.
Kenapa bisa masak mie rebus? Karena kita mengulang beberapa kali memasak mie rebus. Apakah kita serba jago memasak menu lain? Belum tentu bisa. Begitu juga ngoding, kalau terus dilatih, insyaallah bisa.
Yang ngaku gak bisa biasanya dia tidak berlatih selain mengerjakan tugas. Bahkan bisa jadi, mereka meminta orang lain untuk mengerjakan tugasnya.
Kalau kemampuan ngoding mahasiswa berbeda-beda, saya setuju. Akan tetapi, itu tidak masalah karena lulusan jurusan Sistem Informasi bukan hanya harus bisa ngoding, tapi analisis Sistem Informasi, manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi untuk bisnis, atau pekerjaan lain masih terbuka luas. Bahkan peluang gajinya juga relatif sama.
Wednesday, November 20, 2024
Peluang Kerja Programmer Laravel (PHP) Jurusan Sistem Informasi
Pemrograman Laravel merupakan salah satu mata kuliah yang ada di Jurusan Sistem Informasi. Framework Laravel berguna untuk membuat web. Orang yang membuat web biasa disebut programmer atau web developer.
Laravel dapat digunakan untuk membuat aplikasi web berbasis back-end dan full-stack. Berikut ini beberapa peluang kerjanya:
1. Pengembangan Web di Perusahaan Teknologi
Misalnya, startup, e-commerce, Saas
2. Remote Work dan Freelancing
Laravel adalah keterampilan yang sangat diminati di platform freelance seperti Upwork, Freelancer, atau Fiverr.
3. Industri Perbankan dan Keuangan
Laravel digunakan untuk membangun aplikasi manajemen keuangan, pembayaran digital, atau aplikasi backend berbasis API di sektor ini.
4. Peran Teknologi Khusus
a. Back-end Developer: Fokus pada pengembangan logika aplikasi, pengelolaan database, dan API.
b. Full-stack Developer: Perusahaan sering mencari seseorang yang menguasai Laravel sekaligus front-end (HTML, CSS, JavaScript, Vue.js atau React).
c. API Developer: Laravel digunakan untuk membuat API RESTful yang menghubungkan berbagai sistem.
Tuesday, November 19, 2024
Jadikanlah Membaca Itu Kenikmatan, Gak Harus Ambisius
Ada perubahan pemikiran terkait "aktivitas membaca." Dulu, saya membaca sesuatu disertai keinginan menjadi orang yang sangat cerdas. Dengan jadi manusia cerdas dan berilmu, saya berharap bisa memberikan banyak manfaat bagi umat.
Sayangnya, saya pernah merasa bahwa kecerdasan setelah membaca itu tidak sesuai target. Bahkan banyak sekali materi yang sudah dipelajari lupa. Akan tetapi, lupa materi yang sudah dibaca, dihapal, atau dipelajari tidak membuat saya kecewa, tetap terus membaca dengan harapan sama, "semoga saya bisa menguasai semua yang saya baca di kemudian hari."
Melihat pengalaman di atas, saya menilai bahwa dulu saya membaca disertai dengan ambisius ingin cerdas sekali. Saya sangat tertarik ketika mendengar B. J. Habibie, Einstein, atau ilmuwan lain.
Tapi sekarang mungkin karena usia semakin menginjak tua, paradigma membaca bergeser. Sekarang, saya ingin sekali membaca itu menjadi sebuah kenikmatan. Cerdas atau tidak itu urusan belakangan. Yang penting, saya ingin menikmati masa tua dengan membaca. Memang orang-orang bilang bahwa usia bisa mempengaruhi seseorang. 😁
Monday, November 18, 2024
Kuliah Para Programmer Laravel: Selamat Bergabung! Jurus Sukses Prodi Sistem Informasi
Di jurusan Sistem Informasi, ada mata kuliah Pemrograman Web 1 dan web 2. Pada web 1, mahasiswa biasanya belajar front-end atau tampilan web.
Sedangkan mata mata kuliah Pemrograman Web 2, mahasiswa biasanya belajar back-end atau melibatkan database, bahkan bisa full-stack menggunakan Framework Laravel.
Untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dalam pemrograman web, saya mengajak mahasiswa yang berminat untuk terus membangun belajar mandiri dan mendiskusikan progress latihan Laravelnya dengan saya dan teman-teman saya di luar jadwal kuliah.
Bahkan bisa jadi, mahasiswa sendirian diundang presentasi kemampuan ngoding Laravel di depan paradosen.
Selamat Bergabung!
Notes:
Ada dua pemrograman lagi yang menjadi prioritas saya, yakni pemrograman Java dan Python. Mahasiswa bisa memilih salah satu dari ketiga pemrograman itu untuk menjadi bekal jagoannya saat berkarir ataupun menyelesaikan tugas akhir.
Membangun Minat Baca di Era Medsos dan AI
Orang-orang saat ini banyak disibukkan dengan medsos. Ada yang aktif membuat konten, ada pula yang hanya pembaca atau penonton saja.
Kesibukan akses medsos diduga banyak mengakibatkan kelelahan dalam berpikir. Mereka tak sadar bahwa otaknya lelah karena akses medsos berjam-jam sehingga kehilangan konsentrasi karena kecanduan medsos.
Dari jaman saya memang peminat baca masih kurang. Tapi mereka yang malas baca konsentrasinya hanya terpecah dengan TV, nongkrong, atau bermalas-malasan tanpa "mainan" medsos.
Sekarang, saat nongkrong pun banyak orang main medsos. Sangat berbahaya untuk perilaku manusia. Apalagi minat baca literatur yang panjang-anjang mungkin sangat terancam.
Dulu, ada yang mengatakan bahwa kalau bangsa Indonesia tidak suka baca buku, gak terlalu bermasalah karena bisa disuguhi ilmu dalam bentuk tontonan seperti video YouTube durasi panjang.
Akan tetapi, saat ini banyak orang memilih video pendek seperti short atau TikTok yang menyebabkan tangannya aktif scrolling video-video supersingkat.
Sehingga saya sendiri bertanya-tanya, apakah pengguna TikTok itu menikmati video atau mencari video. Kalau sampai mencari video kemungkinan besar tingkat stresnya lebih tinggi karena berjam-jam scrolling tapi tidak mendapatkan kepuasan secara intelektual ataupun rasa.
Akhirnya, saya setuju dengan program-program yang mempertahankan perpustakaan fisik padahal sebelumnya saya berpendapat bahwa perpustakaan fisik harus segera diminimalisir karena sudah cukup perpustakaan digital. Anggaran perpustakaan digital kemungkinan lebih hemat pula.
Tapi saat ini pikiran saya jadi berubah. Membentuk tempat baca fisik harus kembali dibangun, termasuk di rumah. Saya khawatir, anak saya yang masih balita saat menginjak remaja hanya tahu medsos, padahal kita harus melahap ribuan halaman dari buku, baik buku cetak maupun e-book.
Apalagi dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI), saya khawatir otak anak-anak Indonesia tumbuh kosong karena tidak pernah menghapal, apalagi berpikir karena mereka terlalu sering bertanya pada AI.
Terbukti, ada berita bahwa banyak Bimbel bangkrut karena anak-anak sekolah dan orang tua lebih banyak bertanya pada AI yang notabene lebih hemat dan lebih efektif.
Mari kita hadirkan pojok-pojok baca di rumah ataupun di kantor tempat bekerja. Saya kembali berprinsip bahwa minimal anak-anak melihat cover buku yang banyak daripada hanya fokus scrolling medsos atau status WA. Berbahaya!
Medsos dan AI tidak bisa dibendung tapi buku cetak menjadi penyeimbang hidup orang-orang masa kini agar lebih bisa menikmati hidup yang indah ini.
Sunday, November 17, 2024
Membuat Kelompok Mahasiswa Mandiri
Menjadi mahasiswa yang sukses di kampus itu jangan tergantung pada lingkungan. Kesuksesan yang akan kita capai, maka kita yang harus mengukirnya.
Jika mahasiswa terlalu berharap banyak faktor mendukung jalan suksesnya, maka kemungkinan akan mengalami hambatan besar menuju keberhasilannya.
Beberapa faktor penghambat yang bisa terjadi di kampus meliputi pimpinan tidak mampu memimpin kampus dengan bagus, baik memimpin mahasiswa, dosen atau karyawannya.
Hambatan lain, layanan kampus yang seharusnya sering berkomunikasi dengan mahasiswa tidak lancar, slow respon, bahkan sering tidak merespon.
Fasilitas kampus juga bisa dirasa kurang mendukung. Kurang ini dan itu. Belum ada ini dan itu.
Itulah sederet hambatan di kampus-kampus yang saya tahu, baik kampus kecil maupun besar, baik kampus swasta maupun negeri. Jadi, kalau kesuksesan kuliah kita terus menunggu semua aspek kampus berjalan lancar, kemungkinan besar sampai lulus pun belum terwujud.
Yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan kuliah sukses antara lain membangun kemandirian dalam belajar. Kalau saya dulu, minta teman mengajari saya matematik tapi hampir satu kelas ikut belajar di luar jadwal kuliah.
Enaknya belajar mandiri itu, kita bisa menentukan cara belajar dan intensitas belajar. Bahkan target pembelajaran pun kita yang menentukan. Hasil belajar mandiri ini bisa mengatasi kesulitan dalam kuliah bersama dosen. Bahkan bisa melampaui belajar dengan dosen karena kita sering inisiatif belajar mandiri, baik bersama teman maupun sendirian.
Sekarang, saya terapkan kepada mahasiwa untuk bergabung di kelompok kecil untuk belajar ilmu atau skill komputer atau Teknologi Informasi di jurusan Sistem Informasi.
Yang bergabung tidak perlu semua. Selain keterbatasan waktu saya, kemungkinan besar tidak semua mahasiswa cocok dengan gaya belajar saya.
Bagi saya, 2 sampai 5 mahasiswa per kelompok bisa menjadi fokus pengayaan materi Sistem Informasi yang saya geluti.
Yang mau ikutan, silakan mulai belajar mandiri. Nanti akan segera dilakukan seleksi, insyaallah.