Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Sunday, January 1, 2012

UKURAN PERFORMA WEB BERORIENTASI PELANGGAN

Manfaat taksonomi Robert tentang efektivitas website diakui untuk definisi sistematiknya dan bagaimana ia mengalamatkan isu-isu bersegi banyak dikaitkan dengan efektivitas website. Bagaimanapun juga, ia tidak menyediakan metodologi pengukuran praktis untuk website yang ada sejak fokus utama penulis adalah fase desain online marketing. Mengakui kekurangan praktek industri umum dalam evaluasi web yang hanya fokus pada komponen web traffic dari efektivitas website Robert, para peneliti pemasaran dan komunikasi telah mengusulkan beberapa framework teoritis dan model-model yang dapat menghasilkan ukuran yang lebih mudah dipahami dan pragmatis untuk organisasi-organisasi itu (Simon 2001, Palmer 2002, Agarwal dan Venkatesh 2002 serta Kim dll 2003). Sedangkan metric sederhana masih bisa menjadi indikator penting dari performa umum website, kemampuan untuk memperoleh interpretasi berarti dari data teknis seperti itu dalam konteks sasaran-saran web secara menyeluruh yang harus menjadi perhatian.


Dari tiga bidang kunci efektivitas website, perhatian yang paling besar sekarang diarahkan pada website usability dalam disipilin bisnis online (Agarwal dan Venkatesh 2002 serta Palmer 2002). Usability berpusat pada pengalaman dan kepuasan pelanggan secara online. Sejak website merupakan user interface utama dalam organisasi, pepatah “kesan pertama adalah kesan terakhir” sama dapat berlaku pada bisnis online. Setelah itu, akibat desain-desain usability yang lemah itu cukup merugikan. Satu studi menunjukkan bahwa 50% pengguna akan kabur jika mereka tidak menemukan informasi yang mereka inginkan dan 40% tidak akan kembali jika mereka merasakan pengalamannya negatif (Kim, dkk., hal. 18).

Usability berorientasi pelanggan mendemonstrasikan dampak yang sangat besar dari Internet pada struktur informasi di antara para supplier dan penerima informasi (Molenaar 2002, hal. 55). Secara  kontras dengan media tradisional, seperti surat kabar dan televisi, para supplier informasi tidak berlama-lama mempertimbangkan apa, berapa banyak, kapan, dan bagaimana cara mendistribusikan informasi. Malahan, Internet itu menguasakan para user untuk menginisiasi pengumpulan informasi dan memprosesnya jika mereka inginkan. Signifikansi yang lebih besar adalah relasi yang diciptakan di antara user dan provider atau penjual informasi dalam komunikasi dua arah via Internet. Kemunculan Customer Relationship Management (CRM) sebagai strategi bisnis saat ini secara jelas memberikan contoh lingkungan bisnis berorientasi pelanggan. Dalam lingkungan bisnis online berorientasi pelanggan, promosi produk atau layanan sendiri bukan merupakan pekerjaan yang sangat kritis. Pengalaman online ini harus menawarkan sebuah nilai yang tidak disediakan oleh pasar fisik untuk para pelanggan. Pengalaman belanja dan pilihan personal yang sangat sesuai itu penting untuk membujuk para pelanggan. Sebagaimana telah ditunjukkan oleh Stewart dan Pavlou, hanya substitusi—penggantian produk atau layanan tanpa menambah nilai tambah untuk para pelanggan mana yang akan membayar—diakibatkan oleh kegagalan banyak bisnis dot.com (Stewart dan Pavlou, hal. 378).



Sumber:
Dikutip dan diterjemahkan oleh Komarudin Tasdik (2011) dari Daniels (2004).
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment