Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Tuesday, October 9, 2012

LEBIH MUDAH KALAU TIDAK DIALAMI


LEBIH MUDAH KALAU TIDAK DIALAMI

Banyak orang sudah meyakini bahwa ujian yang Allah berikan itu akan meningkatkan derajat seseorang. Banyak konsep disampaikan di berbagai tempat, mesjid, kampus, tempat diskusi, atau tempat lain. Akan tetapi, tidak semua penyampai baik itu dosen, penceramah, ustadz, atau yang lainnya sudah mengalami ujian yang sedang disampaikannya. Seringkali, mereka menyampaikan materi tentang ujian tersebut berdasarkan sumber buku-buku dan cerita dari orang lain. Salahkah kalau ceramah demikian? Tentu tidak salah. Karena tidak mungkin, semua ujian ditimpakan semuanya kepada satu orang.

Akan tetapi, apabila ada seseorang yang sudah mengalaminya sendiri, mungkin penyampaiannya akan lebih mendalam, lebih bijak, lebih jelas, karena dia sendiri yang merasakan kepedihannya. Berikut ini contoh ujiannya:
1.      Seseorang punya anak tidak bisa bicara
2.      Seseorang hidup tidak punya kaki
3.      Seseorang tidak lulus kuliah
4.      Seseorang dililit kemiskinan
5.      Dan lain-lain

Orang yang tidak memiliki ujian tersebut mungkin tidak akan merasakan derita yang dialami pemiliknya, seperti malu sama tetangga, khawatir masa depan anaknya, sedih takut anaknya minder, khawatir mengurusnya (apalagi dia miskin). Nah cara memberikan solusinya MUNGKIN akan lebih mengena apabila disampaikan oleh ustadz/nara sumber yang memiliki anak demikian. Jadi, apabila sang penerima ujian merasa tidak cocok terhadap seorang nara sumber, tidak perlu aneh karena mungkin saja nara sumber tersebut tidak mengalaminya. Andaikan nara sumber tersebut mengalaminya, mungkin saja solusi yang digunakan tidak cocok bagi kita. Maka kita bisa cari solusi yang lain.
Dari keempat contoh di atas, kalau disuruh memilih mana yang paling ringan, boleh jadi memilih “Seseorang tidak lulus kuliah”. Orang yang tidak mendapatkan ujian ini akan memberikan solusi dengan gampang, antara lain:
a.       Sebaiknya anda lebih banyak di kampus
b.      Sebaiknya anda lebih giat lagi belajar
c.       Sebaiknya anda lebih rajin bimbingan
d.      Sebaiknya ada fokus pada kuliah (tidak sambil kerja)
e.       Sebaiknya anda menyadari kemampuan sendiri
f.       Dan pepatah lainnya.

Nasehat-nasehat ini jarang sekali dipikirkan dengan matang-matang oleh yang menyampaikannya. Asal keluar, tidak memperdulikan keadaan mahasiswa yang mengalaminya. Padahal nasihat di atas, meskipun pada dasarnya baik, tapi kalau disampaikan dengan kurang bijak, justru akan menambah beban lebih berat lagi kepada penderitanya. Salah mereka yang menasehati kita demikian? TIDAK, karena mereka tidak mengetahuinya. Tugas kita adalah mencoba nasihat mereka kalau dirasa cocok, tapi lupakanlah semua nasihat kalau dianggap tidak cocok. Yang tahu masalah sebenarnya hanya kita dengan Allah. Seandainya tetap tidak lulus, bukanlah kesalahan kita sepenuhnya. Allah Yang Maha Memiliki diri ini, maka Dia pasti punya peran penting untuk memberikan atau tidak memberi kelulusan pada kuliah kita. SAMA SEKALI BUKAN KERUGIAN KITA.
Yang jelas semua musibah atau ujian seperti di atas, seberat apapun terasa pada diri kita, mari kita serahkan kepada Allah. Bukankah Allah menilai hamba-Nya bukan dari hartanya, bukan dari fisiknya, bukan dari pangkatnya? Cukuplah keimanan yang ada dalam diri ini sebagai bekal untuk menghadap-Nya. Cukup itu saja! Kalau mampu kita tambah, kalau tidak mampu, CUKUP YANG ADA SAJA. Tak perlu ingin lebih dari itu.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment