HARGA WINDOWS ORIGINAL
Windows
memang masih banyak sekali diminati penduduk negara surga dunia ini. Walaupun
banyak kalangan yang merekomendasikan Linux agar tidak terjadi bajakan yang
berlebihan, ternyata para penggemar bajakan masih tak bergeming. Kenapa ya?
Saya lihat
di beberapa sekolah dan perguruan tinggi masih banyak menggunakan sistem
operasi Windows. Produk Microsoft yang satu ini sepertinya tidak mau lepas dari
hati masyarakat Indonesia. Apakah Windows lebih bagus atau lebih mudah?
Saya belum membandingkan
secara menyeluruh, sehingga tidak mungkin saya mengatakan Linux lebih susah
dibandingkan Windows atau Linux kurang lengkap, padahal penggunaannya tidak
berimbang.
Sebenarnya,
tidak hanya penggunaan sistem operasi, penggunaan program aplikasi pun masih
banyak yang menggunakan produk perusahaan raksasa milik Bill Gates, sebut saja
Microsoft Office. Tidak di rumah, tidak sekolah, tidak di rumah, mereka tetap
menggunakan Ms Office tersebut, terutama Word, Excel, dan PowerPoint.
Apakah
mereka menggunakan software yang original? Secara keseluruhan saya belum
melakukan penelitian, namun beberapa yang saya tanya ternyata bajakan. Lantas,
kenapa tidak menggunakan yang asli?
Jawabannya:
MAHAL.
Ada beberapa
informasi bahwa Windows itu harganya tidak kurang dari 700.000 rupiah,
sementara Office 2007 bisa mencapai harga 3 jutaan. Nah, ini dia mungkin yang
menjadi alasan menggunakan bajakan. Jangankan yang harganya jutaan, harga
50.000 rupiah saja sudah lebih memilih bajakan Rp 10.000.
Apakah para
pembajak itu salah? Kalau ditinjau dari para produsen dan UU HAKI, mereka
salah. Akan tetapi, apabila ditinjau dari sisi manusiawi, tidak terlalu salah.
Kenapa? Karena sebuah perusahaan itu harusnya bisa mendidik masyarakat atau
calon konsumen bisa berbuat yang terbaik. Jadi, perusahaan yang sukses itu
bukan hanya dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tapi dapat
membawa masyarakat untuk hidup sejahtera bersama-sama.
Alasan di
atas juga yang membuat saya ingin membolehkan para pecinta copy-paste atau foto
copi menikmati tulisan saya tanpa perlu ijin tertulis dari saya (mungkin karena
tulisan saya masih super jelek ya…..!). Kenapa demikian? Apakah saya tidak
mendukung HAKI? Bukan masalah mendukung atau tidak, tapi sudah sejauh mana kita
ikut mencerdaskan bangsa ini. Copy paste saja mereka masih banyak yang malas,
apalagi harus berpikir membeli.
Perlukah
larangan bajakan? PERLU, tapi kita harus secara aktif membimbing mereka agar
MAMPU mentaatinya. Apakah saya tidak perlu uang sehingga kurang memperhatikan
copy right? SAYA SANGAT PERLU UANG; saya menggunakan beberapa cara untuk
menghasilkan uang. Akan tetapi, apabila ada yang melanggar hak cipta tulisan
saya (kalau ada yang butuh), saya tidak akan menuntut sepeser pun. Ini pendapat
sementara saya, apabila ada masukan sangat dinantikan.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment