Bagaimana
Cara Membangun Website Berbasis Golden Rules?
Terdapat
banyak cara untuk membangun website yang bagus. Para pakar desain web menawakan
masing-masing konsepnya, antara lain Golden Rules (Aturan Emas) menurut
Schneiderman.
Delapan
Golden Rules itu mencakup: konsistensi, shortcut, feedback informatif, dialog,
pencegahan error, mudal dibatalkan, kontrol internal, dan memory load.
Parameter-parameter ini dapat digunakan sebagai sebuah standar untuk membangun
sebuah website yang menyediakan fasilitas yang bagus untuk user.
1. Konsistensi
Sebuah
website harus memiliki desain yang konsisten agar user tidak bingung ketika
melihat interface-nya. Desain yang konsisten dapat terdiri dari variabel: kolom
artikel, nama menu, struktur menu, ukuran ikon, bentuk ikon, dan lain-lain.
Kenapa harus
konsisten?
Karena
user/manusia biasanya taat pada kebiasaan. Jika pertama kali mereka mengakses
tombol Login di sebelah kiri, maka kunjungan berikutnya mereka akan mencari
tombol Login itu di sebelah kiri lagi. Jika pertama kali mereka melihat website
dengan background warna hitam, maka kunjungan berikutnya mereka akan ragu
ketika melihat website berubah warna background-nya jadi biru (warna yang
berbeda).
2. Shortcuts
Shortcut
merupakan langkah alternatif untuk mengakses suatu fasilitas. Biasanya shortcut
memberikan langkah-langkah lebih singkat dibandingkan langkah biasa. Contohnya:
shortcut Enter untuk tombol Login atau tombol Simpan ataupun tombol-tombol
lain.
User akan
lebih cepat menyimpan data dengan menekan kunci Enter di keyboard daripada
mencarinya pada menu-menu yang terstruktur.
3. Feedback
Informatif
Aturan ini
berguna untuk meyakinkan user: Apakah mereka sudah mengklik sebuah link atau
belum? Kita tahu bahwa warna lin pada website seringkali berubah setelah
diklik. Contohnya, warna link sebelum diklik adalah hitam, setelah diklik
berubah menjadi warna merah. Perubahan warna ini tidak akan menyebabkan user
mengklik link yang sama berulang-ulang.
Ketika kita
ingin menyimpan data, akan lebih baik jika sebua website menampilkan konfirmasi
seperti: “Anda yakin ingin menyimpan data?” (atau “data anda sudah benar?”)
4. Dialog
Website
harus menyediakan fasilitas “dialog penyelesaian”. Parameter ini bisa
memberikan kejelasan proses kepada user. Contoh, ketika kita sudah melakukan
login dengan sukses, biasanya website memberikan konfirmasi: “Selamat datang”.
Ini memberitahu user bahwa tugas mereka sudah selesai, dan kemudian user dapat
melanjutkan ke tugas yang lain.s
5. Pencegahan
Error
Kita sering
menemukan pencegahan error ketika melakukan login ke e-mail. Jika kita
memasukkan password yang salah, kemudian mengklik tombol Login, maka tidak bisa
masuk ke e-mail kita. Reaksi sustem kepada kita antara lain password yang anda
masukkan salah, atau kotak password menjadi merah, atau kursor berkedip-kedip
di kotak password. Reaksi ini membantu user untuk mengetahui error yang
dilakukannya. Bahkan seringkali kita dibantu sistem untuk mengatasi password
kita yang salah, seperti “password anda kurang dari 6 karakter”.
6. Mudah
dibatalkan
User baru
biasanya suka mengeksplorasi sebuah website. Mereka tidak tahu apa akhir dari
sebuah menu, tapi mereka tetap ingin mencobanya. Dalam kebiasaan ini,
seringkali user ingin membatalkan langkah eksploreasinya dan kembali ke langkah
sebelumnya. Dengan demikian, tombol Kembali dapat membantunya.
Dalam kasus
lain, kita juga pernah mengisi sebuah formulir, kemudian kita ingin
membatalkannya. Maka tombol Batal dapat membantu kita.
7. Kontrol
Internal
Tidak semua
orang mengetahui kelemahan sebuah website, sehingga mereka akan mengakses
website dengan sebebas-bebasnya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan:
halaman apapun, link apapun, menu apapun, dan sebagainya. Jadi, sebuah website
sebaiknya tidak memiliki error link, halaman error, dan error lain. Jika
website tidak memiliki informasi yang dibutuhkan user, maka harus memberitahu:
“Informasi yang anda cari tidak ada”.
8. Memory
load
Website
harus mampu mereduksi beban memori jangka pendek. Sebagaimana kita ketahui
bahwa manusia itu sering lupa, maka website harus memberitahu user tentang
jejaknya(halaman yang sudah diakses).
Kita akan
mudah mengetahui halaman apa yang sedang diakses jika halaman tersebut memiliki
judul halaman yang relevan dengan artikel yang sedang kit abaca. Perubaha warna
link juga akan mereduksi beban memori, sehingga user akan mengetahui link mana
yang belum diakses.
Secara
praktis, kita dapat membangun variabel yang lebih banyak untuk sebuah website
berdasarkan Golden Rules di atas. Tentunya, variabel yang dihasilkan akan
bervariasi sesuai kebutuhan di lapangan.
REFERENSI
[1] Cha AP,
Romli A. 2010. Human-Computer Interaction of Design Rules and Usability
Elements in Expert System for Personality-Based Stress Management. International
Journal of Intelligent Computing Research, Vol. 1, Issue 1/2, March/June
2010, hlm. 33-42.
[2] Satzinger
JW, Jackson RB, Burd SD. 2007. System Analysis and Design in Changing a
World, 4th. Canada: Thomson.
***
Diterjemahkan
dari artikelku:
Komarudin
Tasdik. 2013. How to Build a Website Based on Golden Rules.
100keyboard.blogspot.com
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment