Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, February 25, 2013

Bagaimana Cara Membangun Website Berbasis Golden Rules?



Bagaimana Cara Membangun Website Berbasis Golden Rules?


Terdapat banyak cara untuk membangun website yang bagus. Para pakar desain web menawakan masing-masing konsepnya, antara lain Golden Rules (Aturan Emas) menurut Schneiderman.


Delapan Golden Rules itu mencakup: konsistensi, shortcut, feedback informatif, dialog, pencegahan error, mudal dibatalkan, kontrol internal, dan memory load. Parameter-parameter ini dapat digunakan sebagai sebuah standar untuk membangun sebuah website yang menyediakan fasilitas yang bagus untuk user.

1. Konsistensi
Sebuah website harus memiliki desain yang konsisten agar user tidak bingung ketika melihat interface-nya. Desain yang konsisten dapat terdiri dari variabel: kolom artikel, nama menu, struktur menu, ukuran ikon, bentuk ikon, dan lain-lain.

Kenapa harus konsisten?
Karena user/manusia biasanya taat pada kebiasaan. Jika pertama kali mereka mengakses tombol Login di sebelah kiri, maka kunjungan berikutnya mereka akan mencari tombol Login itu di sebelah kiri lagi. Jika pertama kali mereka melihat website dengan background warna hitam, maka kunjungan berikutnya mereka akan ragu ketika melihat website berubah warna background-nya jadi biru (warna yang berbeda).

2. Shortcuts
Shortcut merupakan langkah alternatif untuk mengakses suatu fasilitas. Biasanya shortcut memberikan langkah-langkah lebih singkat dibandingkan langkah biasa. Contohnya: shortcut Enter untuk tombol Login atau tombol Simpan ataupun tombol-tombol lain.

User akan lebih cepat menyimpan data dengan menekan kunci Enter di keyboard daripada mencarinya pada menu-menu yang terstruktur.

3. Feedback Informatif
Aturan ini berguna untuk meyakinkan user: Apakah mereka sudah mengklik sebuah link atau belum? Kita tahu bahwa warna lin pada website seringkali berubah setelah diklik. Contohnya, warna link sebelum diklik adalah hitam, setelah diklik berubah menjadi warna merah. Perubahan warna ini tidak akan menyebabkan user mengklik link yang sama berulang-ulang.

Ketika kita ingin menyimpan data, akan lebih baik jika sebua website menampilkan konfirmasi seperti: “Anda yakin ingin menyimpan data?” (atau “data anda sudah benar?”)

4. Dialog
Website harus menyediakan fasilitas “dialog penyelesaian”. Parameter ini bisa memberikan kejelasan proses kepada user. Contoh, ketika kita sudah melakukan login dengan sukses, biasanya website memberikan konfirmasi: “Selamat datang”. Ini memberitahu user bahwa tugas mereka sudah selesai, dan kemudian user dapat melanjutkan ke tugas yang lain.s

5. Pencegahan Error
Kita sering menemukan pencegahan error ketika melakukan login ke e-mail. Jika kita memasukkan password yang salah, kemudian mengklik tombol Login, maka tidak bisa masuk ke e-mail kita. Reaksi sustem kepada kita antara lain password yang anda masukkan salah, atau kotak password menjadi merah, atau kursor berkedip-kedip di kotak password. Reaksi ini membantu user untuk mengetahui error yang dilakukannya. Bahkan seringkali kita dibantu sistem untuk mengatasi password kita yang salah, seperti “password anda kurang dari 6 karakter”.

6. Mudah dibatalkan
User baru biasanya suka mengeksplorasi sebuah website. Mereka tidak tahu apa akhir dari sebuah menu, tapi mereka tetap ingin mencobanya. Dalam kebiasaan ini, seringkali user ingin membatalkan langkah eksploreasinya dan kembali ke langkah sebelumnya. Dengan demikian, tombol Kembali dapat membantunya.

Dalam kasus lain, kita juga pernah mengisi sebuah formulir, kemudian kita ingin membatalkannya. Maka tombol Batal dapat membantu kita.

7. Kontrol Internal
Tidak semua orang mengetahui kelemahan sebuah website, sehingga mereka akan mengakses website dengan sebebas-bebasnya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan: halaman apapun, link apapun, menu apapun, dan sebagainya. Jadi, sebuah website sebaiknya tidak memiliki error link, halaman error, dan error lain. Jika website tidak memiliki informasi yang dibutuhkan user, maka harus memberitahu: “Informasi yang anda cari tidak ada”.

8. Memory load
Website harus mampu mereduksi beban memori jangka pendek. Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia itu sering lupa, maka website harus memberitahu user tentang jejaknya(halaman yang sudah diakses).

Kita akan mudah mengetahui halaman apa yang sedang diakses jika halaman tersebut memiliki judul halaman yang relevan dengan artikel yang sedang kit abaca. Perubaha warna link juga akan mereduksi beban memori, sehingga user akan mengetahui link mana yang belum diakses.

Secara praktis, kita dapat membangun variabel yang lebih banyak untuk sebuah website berdasarkan Golden Rules di atas. Tentunya, variabel yang dihasilkan akan bervariasi sesuai kebutuhan di lapangan.


REFERENSI
[1] Cha AP, Romli A. 2010. Human-Computer Interaction of Design Rules and Usability Elements in Expert System for Personality-Based Stress Management. International Journal of Intelligent Computing Research, Vol. 1, Issue 1/2, March/June 2010, hlm. 33-42.

[2] Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2007. System Analysis and Design in Changing a World, 4th. Canada: Thomson.

***

Diterjemahkan dari artikelku:
Komarudin Tasdik. 2013. How to Build a Website Based on Golden Rules. 100keyboard.blogspot.com
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment