Blog Adalah
Hartaku Yang Tersisa
Pada
postingan ini saya mencoba untuk mendeskripsikan isi hati seorang mahasiswa
yang sedang diberikan ujian berupa kegagalan dalam kuliah dan karirnya. Selamat
menyimak!
Aku termasuk
orang yang ingin sekali kuliah. Kuliah setinggi-tingginya menjadi cita-citaku
sejak kecil. Usahapun terus dilakukan sebisa mungkin, walaupun aku bukan
mahasiswa yang menjadi nomor satu di kelas.
Ketika
kuliah S1 harus tertunda selama 3 tahun, aku terus belajar secara otodidak
materi S1. Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan S1.
Setelah S1,
pekerjaan pun semakin banyak terbuka, sehingga seringkali kesulitan untuk
memilihnya. Namun demikian, aku tidak merasa cukup dengan karir/pekerjaan yang
ada, di benak masih tertanam kuat keinginan untuk kuliah S2.
Karena baru
lulus S1, jadi belum sempat nabung. Tapi keinginan untuk kuliah lagi semakin
mendesak. Akhirnya, aku memutuskan untuk kuliah S2 di jurusan yang sesuai
dengan pendapatanku yang masih pas-pasan, karena memilih bidang yang kurang komersil.
Ketika mau
daftar, ternyata Allah memberikan beasiswa di sebuah universitas. Maka
kebahagiaan pun sangat terasa.
Namun
masalah mulai terasa ketika beasiswa terlambat cair hingga 6 bulan. Itu juga
tidak ada kejelasan dari pihak sponsornya. Ini menjadi pukulan telak pertama
buatku yang harus meninggalkan pekerjaan sesuai syarat beasiswa bersangkutan.
Alhamdulillah,
atas pertolongan Allah dan bantuan semua teman-teman yang sangat baik, aku
mampu menyelesaikan semua matakuliah dengan nilai yang lumayan bisa dipakai
untuk daftar S3. Ini menjadi penyemangat hidupku, walaupun hidup terasa semakin
susah.
Di akhir semester,
aku segera bangkit untuk menyelesaikan tugas akhir. Aku yakin dan berjuang
keras agar menyelesaikannya di awal waktu, karena akan mengejar kesempatan S3
dan melanjutkan karirku. Namun, taqdir berkata lain, tampaknya aku tidak cukup
kompeten untuk menyelesaikan tugas tersebut, berbagai kesalahan terus
bermunculan.
Hingga
akhirnya, setelah berbulan-bulan masa bimbingan yang belum juga membuahkan
hasil yang diinginkan, walaupun perhatian dari pembimbing sudah mulai semakin
baik, tapi aku tidak mengerti karena harus kehilangan kemampuan belajar yang
biasanya tertanam kuat dalam diriku. Semangat untuk kuliah hilang, aku tidak
berbuat apa-apa ketika ingin menulis yang berkaitan dengan topik penelitian.
Ini menjadi pukulan telak yang sangat berat buatku.
Berbagai
usaha sudah dilakukan untuk memulihkan semangatku, tapi sampai saat ini tidak
ada hasil. Kini hanya bingung, malu, dan tidak mengerti terhadap diri sendiri,
kenapa aku tidak bisa berbuat apa-apa?
Daripada
stres, saya segera berpikir ilahiah yang berujung pada sabar dan ikhlas
menerima semua ketetapan Allah. Lulus atau tidak, karir bagus atau tidak
bukanlah jadi harapanku saat ini. Hanya setitik iman yang sedang ku
pertahankan.
Ku berusaha
terus mengikhlaskan semuanya hilang, kecuali iman semoga masih tertanam dalam
hatiku. Mungkin aku juga harus bersyukur, karena masih ada satu lagi yang
membuatku bahagia, yaitu blog. Blog adalah hartaku yang tersisa, yang saat ini
sangat membantu menghibur kedukaan ini.
Sumber:
Mahasiswa
yang sedang berjuang dalam penelitian akhirnya.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment