HILANG
SEMANGAT MENULIS BERBULAN-BULAN
Setelah saya
gagal menembus lulus kuliah tepat waktu, padahal bimbingan sudah dilakukan
hampir setahun, dan sekarang sudah hampir setahun setengah, saya jadi
terheran-heran kenapa ide menulis atau semangat menulis saya jadi kian menurun?
Maksudnya menulis untuk tugas akhir. Padahal saya sudah berusaha mencari
inspirasi, membaca referensi, dan berdoa untuk memulihkan semangat saya. Tapi
hasilnya, hampir nol besar. Ini terjadi berbulan-bulan lho…!
Memang saya
belum berkonsultasi dengan para ahli, karena konsultasi dengan mereka harus
bayar mahal. Daripada buat bayar mereka mahal-mahal, mendingan untuk biaya
kuliah saja.
Setelah
serba mentok, saya mencoba mengadu kepada Tuhan. Kata orang-orang termasuk para
ustadz kalau mengadu atau berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa, maka akan
tercerahkan. Dengan latar belakang inilah saya melakukannya. Saya berdoa agar
dimudahkan dalam penyelesaian tugas akhir, dan apabila tugas akhirku dipandang
besar madharatnya di hadapan Tuhan, saya memohon untuk diberikan kelapangan
hati untuk menerima semua ini, walaupun sampai DO.
Tapi,
jawaban dari-Nya tidak ditemukan juga. Akhirnya, saya berinisiatif dengan
membuat program menulis 1000 artikel yang berisi semua kepala saya. Padahal
seminggu yang lalu saya menerima SMS dari pembimbing untuk membuat makalah dari
sebagian tugas akhir saya. Eh jangankan dimudahkan, jangankan ide dan semangat
muncul, yang ada malah sakit-sakitan, meskipun tidak sampai ke rumah sakit,
tapi cukup membuat saya sering tidur dan makan obat. Saya yakin, pembimbing
saya bisa mamahaminya.
Dengan
musibah yang saya terima, berupa musibah lahir dan bathin, saya menjadikannya
untuk selalu pandai bersyukur, walaupun mungkin akan menimbulkan pertanyaan
besar bagi pembimbing dan keluarga saya, tapi inilah yang saya alami, hanya
Allah dan saya yang mengetahuinya.
Karea segala
sesuatu pasti dari Allah, maka saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak stres
memikirkannya. Kalau terlalu stres, bisa jadi saya gila. Kalau saya gila, mungkin
akan menambah masalah lagi bagi keluarga. Saya jadi berpikir betapa kasihan
orang lain yang merasakan nasib seperti saya.
Saya
berpendapat, kalau orang miskin tidak punya kemauan untuk kaya, orang bodoh
tidak punya kemauan untuk cerdas, mereka tidak akan terlalu menderita
menghadapi musibah yang diterimanya, walaupun orang lain menaruh belas kasihan
kepadanya. Tapi saya berbeda dengan mereka. Dalam kepala saya terlalu besar
harapan untuk sukses, terlalu besar untuk memberikan yang maksimal, sehingga ketika
hasil tidak sesuai harapan terasa sungguh sakit hati ini.
Tapi
sudahlah, saya yakin orang lain juga mungkin ada yang mengalami seperti saya.
Mengapa ada orang yang gila karena kuliah? Mengapa ada orang yang gila karena
bangkrut perusahaannya? Mengapa ada orang yang bunuh diri karena merasakan
hidup sebagai beban besar? Mungkin mereka merasakan situasi lebih parah dari
apa yang saya alami.
Meskipun
saya tidak bisa menjamin bahwa saya tidak akan gila, dan bahwa saya tidak akan
bunuh diri, tapi saya sedang berbenah diri untuk tidak melakukannya. Kenapa?
Karena melakukan kedua hal tersebut hanya akan membuat malu keluarga saya.
Kalau masalah sakit atau tidak, sebenarnya tidak ada yang tahu. Buktinya orang
gila tidak bisa kita tanya apakah dia merasa bahwa dia itu sakit? Orang yang
mati bunuh diri, tidak bisa ditanya apakah dia merasa sakit ketika bunuh diri?
Yang jelas kita melihat orang yang gila tampak menjalani hidup dalam
kegialaannya, meskipun orang normal sering menertawakannya; dan orang mati bunuh
diri, tidak tampak kembali lagi. Adapun kalau ada yang mengatakan ada hantunya,
para ustadz meyakinkan bahwa itu adalah jin, bukan orang yang mati bunuh diri
sebenarnya.
Jadi,
walaupun semangat menyelesaikan tugas akhir sudah hilang selama berbulan-bulan,
dan mungkin orang lain tidak mau memahaminya, tidak jadi buat saya karena yang
tahu hanya saya dan Tuhan. Biarlah orang lain menilai berdasarkan yang mereka
mau.
Biarlah saya
menghibur diri dengan menulis 1000 artikel ini. Semoga saya masih bisa menulis
artikel yang ke 5!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment