Pasar Parakanmuncang Bukan Milik
Pemda Sumedang Lagi
Isu Pasar Parakanmuncang kembali
mencuat setelah ada surat tagihan dari IKWAPA agar warga pasar melunasi iuran
sebesar Rp 1.000.000/kios dan Rp 500.000/los. Warga pasar ada yang berhutang,
ada juga yang belum membayar dan merelakan apabila suatu saat diusir dari pasar
tersebut, karena ada rumor yang tidak jelas sumbernya bahwa kalau tidak
melunasi sampai tanggal 13 Februari 2013 harus membayar dua kali lipat dari
jumlah iuran di atas.
Yang menjadi aneh adalah ketidak
ramahan dan ketidak-konsistenan pengurus/petugas penagih dari organisasi di
atas. Seringkali menagih dengan bahasa tidak sopan, memarahi pedagang (mau
mendukung berjuang enggak?), dan sebagainya.
Sementara itu, setelah beberapa
minggu terbit surat tagihan pertama, pihak pemda atau pemerintah tidak ada satu
pun yang mau memberikan penjelasan kepada warga pasar terkait isu di atas,
selain Mantri Pasar setempat yang memberikan bukti kepemilikan tanah tersebut.
Padahal informasi ini sudah masuk juga ke kecamatan, tapi sampai saat ini belum
ada satu pun pejabat kecamatan yang terjun langsung ke lapangan atau memberikan
jawaban apapun.
Uniknya, GROSS dan Peta Legenda
tanah Pasar Parakanmuncang diklaim sudah dimiliki oleh IKWAPA. Sekarang sedang dilakukan
pengalibahasaan dari bahasa Belanda ke Indonesia. Sementara itu, hak izin guna
usaha masih diperpanjang oleh PEMDA.
Akan tetapi, pemerintah belum juga
bangun dari tidurnya. Kemana ya? Padahal solusinya cukup sederhana,
Contohnya pemerintah atau utusan
dari kecamatan mengundang IKWAPA dan Warga Pasar untuk bicara bersama. Kalau
benar-benar pemerintah tidak mampu memiliki tanah pasar tersebut, bilang saja
terus terang dalam forum tersebut, sehingga warga pasar akan segera melunasi
iuran di atas (Untuk menjadikan tanah pasar Parakanmuncang sebagai milik
pribadi). Tentunya jumlah iuran di atas hanya bias mendapatkan hak milik taanah
atas nama warga Pasar (IKWAPA), karena untuk memperoleh sertifikat
masing-masing kios, ya masing-masing pedagang harus membayar lagi, bukan?
Itulah yang terpikir sama saya. Yang
jelas, rakyat sudah memilih pemimpin di pemerintahan. Sekarang rakyat
membutuhkan pemimpinnya, masa tidak ada satu pun yang merespon?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment