Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Thursday, February 28, 2013

Peringkat e-Government Indonesia Menurut Survey PBB 2012

Peringkat e-Government Indonesia Menurut Survey PBB 2012
Perkembangan e-government Indonesia mengalami sedikit kemajuan. Hal ini ditinjau dari Indek Perkembangan e-Government tahun 2010 sebesar 0,4026, kemudian pada tahun 2012 menjadi 0,4949. Kalau dilihat dari peringkatnya, ranking perkembangan e-govermnet dunia, tahun 2010 berada pada ranking ke 109, kemudian pada tahun 2012 menjadi ranking 97 (UNDESA 2012: 13).

Meskipun posisi Indonesia masih jauh menuju nomor satu, tapi minimal ada perkembangan yang lebih baik. Untuk pemeringkatan dunia, Indonesia harus terus belajar agar dapat bersaing dengan negara lain. Tidak hanya bersaing dalam implementasi e-government, tapi bidang pendidikan dan tingkat produktivitas juga harus menjadi perhatian serius, khususnya pemerintah.

Di kawasan Asia Tenggara berada pada ranking ke 7. Sementara itu, negara-negara yang di atas Indonesia secara berurutan dari ranking pertama adalah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Viet Nam, Philipina, dan Thailand. Singapura sebagai e-government terbaik di Asia Tenggara meraih indek perkembangan e-government sebesar 0,8474. Singapura juga mendapatkan ranking perkembangan e-government di dunia, yakni ke 10 (UNDESA 2012: 27).

Betapa tertinggalnya Indonesia. Satu negara yang sering dibanding-bandingkan dengan Indonesia adalah Malaysia. Negeri tetangga yang satu ini sudah jauh meninggalkan Indonesia. Bahkan Brunei Darussalam yang tidak terlalu tampak suka bersaing sudah berada pada urutan ketiga. Ini harus menjadi bahan evaluasi Indonesia, yang memiliki sejarah pernah menjadi guru untuk mahasiswa dari Malaysia pada masa yang lalu.

Parameter yang digunakan dalam penelitian indeks perkembangan e-government di atas mencakup: komponen layanan online, komponen infrastruktur telekomunikasi, komponen sumber daya manusia (UNDESA 2012: 126).

Dari ketiga parameter di atas, layanan online relatif lebih mudah dirasakan oleh masyarakat. Salah satu wujud dari layanan online adalah website. Jadi, seberapa sering masyarakat mengakses website tersebut? Bisa jadi masukkan apakah layanan online pemerintah Indonesia sudah cukup bagus atau belum. Hal yang tidak diharapkan adalah website hanya formalitas saja, sehingga keperluan masyarakat tetap harus diselesaikan secara offline ke kantor pemerintah bersangkutan. Inilah yang masih sering terjadi di lapangan.

Agar ada gambaran sejauh manakah rendahnya kualitas e-government Indonesia? Pada artikel ini, dapat membandingkannya dengan negara yang e-government-nya terbaik dunia.  Perbandingan ranking Indonesia dengan ranking pertama Republik Korea dapat dilihat pada tabel berikut:
Negara
Index Value
Online Service
Telecomm. Infrastructure
Human Capital
Republik Korea
0,9283
1,0000
0,8356
0,9494
Indonesia
0,4949
0,4967
0,1897
0,7982

(UNDESA 2012: 126)

Konsep e-government menurut PBB itu mencakup 4 tahapan, yaitu emerging, interactive, transactional, dan networked. Keempat tahapan ini dijadikan komponen penelitian dari layanan online.

Indonesia memperoleh skor indeks layanan online sebesar 0,4967, sedangkan Republik Korea sebesar 1,0000. Perolehan nilai Indonesia dan Republik Korea berdasarkan parameter indeks layanan online dapat dilihat pada tabel berikut:
Negara
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
Total
Republik Korea
100%
79%
92%
87%
87%
Indonesia
92%
60%
23%
41%
43%

(UNDESA 2012: 128)

Bagaimana dengan e-participation Indonesia? Negara Indonesia memperoleh ranking ke 24. Adapun negara paling tinggi adalah Belanda dan yang paling rendah ranking ke 32 adalah Yaman (UNDESA 2012: 134). Untuk partisipasi mungkin dapat dilihat juga pada antusiasme masyarakat Indonesia dalam mengakses Internet, antara lain Facebook, yang mana saat termasuk jajaran pengguna terbesar dunia.

Dengan memperhatikan adanya perkembangan e-government Indonesia yang lebih baik, semoga saja dapat lebih memberikan pelayanan yang lebih baik pula kepada masyarakat di lapangan. Apalagi kalau melihat negeri ini yang memiliki warga dari berbagai pulau yang berjauhan, e-government sangat memungkinkan untuk membantu/meringankan tugas mereka.

Referensi
UNDESA. 2012. United Nations e-Government Survey 2012: e-Government for the People. New York: United Nations.

Diterjemahkan dari artikelku:
Komarudin Tasdik. 2013. Indonesia e-Government Ranking According to United Nations Survey 2012. 100keyboard.blogspot.com.

"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment