Aneka
Khutbah Jum’at di Negeri Kita
Indonesia
dikenal keanekaragamannya sangat menarik banyak pihak. Banyak orang luar negeri
yang datang ke Indonesia untuk menaruh perhatian pada berbagai perbedaan yang
ada di Indonesia.
Ketika pergi
untuk Shalat Jum’at, saya jadi teringat jenis-jenis bahasa yang digunakan dalam
Shalat Jum’at. Hal ini dilatar-belakangi dengan bahasa yang digunakan di mesjid
tempat saya Jum’atan adalah bahasa Arab.
Daripada
ngantuk, saya lebih memilih mendengarkan khutbah sambil berpikir ringan.
Sebaiknya khutbah itu bahasa apa ya?
Bahasa
khutbah Jum’at yang pernah saya ikuti adalah bahasa Sunda, bahasa Indonesia,
dan bahasa Arab. Yang pakai bahasa Sunda dan Indonesia beralasan bahwa khutbah
itu harus dipahami jamaah. Sementara itu, yang menggunakan bahasa Arab
beralasan bahwa itu dicontohkan Nabi, juga semoga saja jadi pembiasaan bahasa
Arab. Ayo…mana yang mau dipilih?
Bukan hanya
jenis bahasa yang berbeda, durasi khutbah juga sangat berbeda. Ada yang
panjang, ada yang tengah-tengah, ada yang sangat singkat. Yang panjang
beralasan bahwa jumatan itu kesempatan untuk belajar agama, karena hari-hari
lain banyak orang tidak sempat belajar agama. Yang tengah-tengah beralasan
bahwa kita menyesuaikan kondisi saja, karena masyarakat kita belum terbiasa
dengan khutbah yang panjang (khawatir ada yang ngantuk berat, ada yang mau
bepertian, dsb), seperti halnya shalat tarawih yang menggunakan surat-surat
pendek. Terakhir, khutbah pendek beralasan bahwa yang penting wasiat khatib
disampaikan. Ayoo….mau khutbah pendek atau panjang?
Itulah
renungan saya saat mendengarkan khutbah berbahasa Arab yang kebanyakan isinya
tidak dipahami oleh saya. Semoga saja tidak melanggar adab Jumatan ya…?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment