Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Saturday, March 16, 2013

Duplicate Content itu Memusingkan Pengunjung


Duplicate Content itu Memusingkan Pengunjung


Memang dunia ini berpasang-pasangan. Saya memperhatikan makna dari duplicate content. Awalnya saya focus duplicate content itu pada konten atau artikel hasil copy-paste.


Akan tetapi, sekarang sedang mengarah pada artikel yang mirip. Kita tahu banyak blogger yang menyarankan para blogger pemula untuk menulis ulang artikel orang lain yang sudah dipublikasikan di website lain, kemudian ditulis dengan gaya penulisan/bahasa masing-masing.

Contohnya, dalam blog lain ada artikel tentang “cara meningkatkan jumlah pengunjung blog”. Maka kita buat lagi artikel tersebut beserta ide-idenya menjadi artikel kita dengan bahasa kita sendiri untuk dipublikasikan kembali di blog kita.

Untuk masalah hak cipta online, mungkin langkah di atas sudah terlepas dari kategori duplicate content. Akan tetapi, ketika ditinjau dari sudut pandang pengunjung, ternyata saya merasakan lelah melihat artikel hasil cara di atas (menulis ulang artikel orang lain dengan gaya bahasa sendiri. Kalau dengan computer istilahnya spin, ya…?).

Dari sekian banyak artikel dari blog yang berbeda ternyata isinya sama. Pantas saja ada cerita bahwa seseorang pernah complain ke Google terkait banyak artikel yang duplicate content ketika mencari informasi tentang pengobatan. Benar saya mengalami kesulitan memilihnya? Sehingga cenderung waktu banyak terbuang percuma karena hanya membuka-buka artikel dengan informasi yang sama.

Lalu apa yang harus dilakukan?
Kalau nyuruh menghentikan cara di atas para blogger bersangkutan, untuk saat ini belum tepat waktunya, karena manusia, khususnya bangsa Indonesia sedang rajin-rajinnya belajar blogging. Hal di atas dapat dibatasi kalau kesejahteraan rayat sudah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait.

Untuk saat ini, saya berpendapat bahwa punya daftar nama blog itulah yang salah satu solusinya. Meskipun bertumpuk-tumpuk artikel dari jutaan blog, kita tidak perlu menghiraukan itu semua, karena sudah punya blog terbaik menurut kita, seperti halnya kita membaca surat kabar konvensional yang sudah jadi langganan. Inilah mungkin salah satu solusinya.

Tapi hal di atas tidak mudah, karena seringkali informasi yang diinginkan tidak ditemukan diblog pilihan kita, sehingga kita balik lagi ke search engine, padahal saya pernah membaca beberapa blog yang sudah banyak pengunjungnya alias sudah sangat populer, mereka (sebagian blogger tekenal) semakin lama semakin suka publikasi artikel yang asal-asalan. Namun karena sudah popular, tetap saja pengunjungnya banyak.

Beda lagi dengan blog baru. Walaupun artikel terus diusahakan bagus, tetap saja harus melakukan posting sana-sini.

Kecuali kalau blogger baru seperti saya. Karena malas promosi, ya seadanya saja. Harapan banyak pengunjung sih ada, tapi tidak terlalu dipikirkan. Karena bikin artikel kualitas rendah saja susahnya sudah setengah mati. Curhaaaat…!

Udah dulu ah…
Yang jelas duplicate content itu memusingkan pembaca…! Tapi artikel saya juga mungkin sering banyak samanya dengan orang lain….! Yang penting buatan sendiri, mirip mah jangan dipikirkan, kalau belum mampu. He…he…
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

1 comment:

  1. Kalau mau jujur sebenarnya hampir tidak ada pada blog manapun yg 100% original content,,,,tinggal prosentasenya mungkin berbeda-beda....kalau yg betul betul original content dan tidak ada didalam search engine sebenarnya mudah.....sebelum kita membuat artikel /content,,,lakukan ''search result'',,,,kl hasilnya,,,tertulis ''tidak ada dalam pencarian''.....[0]...buatlah artikel itu....maka artinya,anda no 1,,,dan berada dihalaman 1...tidak saingan...xixix..

    ReplyDelete