Hati-Hati
Ketika Blogging
Blog
benar-benar menjadi media representasi diri. Semua ide, unek-unek, dan sejenis
dapat dituangkan di blog, sehingga menjadi konsumsi publik.
Blogging
sering kali saya sebut sebagai langkah kreatif. Bahkan ada blogger yang profesinya
sebagai jurnalis sangat bersyukur dengan adanya blog, sehingga ia dapat
membiasakan diri menulis. Kalau tak biasa menulis, segudang ide pun tak satupun
jadi satu paragraf. Semua ditelan kekakuan dan ketidakberdayaan untuk
menuliskannya.
Akan tetapi,
setelah membaca beberapa blog milik orang lain dan tentunya blog sendiri juga,
ternyata kita harus semakin waspada alias berhati-hati ketika blogging. Jangan
sampai blog hanya sebagai tumpahan kekesalan dan tempat keluh kesah belaka.
Bahkan ada
seorang teman yang menulis di wall Facebook bahwa kita harus hati-hati dengan
Facebook yang hanya digunakan untuk keluh kesah seperti yang dilakukan kaum
Yahudi. Saya menggaris-bawahi frase keluh kesahnya saja, karena frase kaum
Yahudi sering kali masih jadi perdebatan, mengingat bisa mengundang
sensitivitas kaum yang bersangkutan, bukan? Jangan-jangan ada kaum Yahudi yang
tidak suka keluh kesah tuh….!
Pendeknya,
kita harus kontrol diri ketika blogging. Apabila sedang stres dan topik kita
agak nyrempet-nyrempet kestresan yang sedang dialami, sebaiknya berhenti
sejenak, atau bahkan berganti topik.
Namun
demikian, kalau kita pandai mengendalikan diri, segala situasi yang menyebabkan
stres dapat membuahkan ide yang super banyak. Yang penting kontrol diri ya?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment