Membuat Blog
Kumpulan Cerpen Tampak Menarik Hati
Apa kata
orang tua itu benar bahwa nasib orang tidak ada yang tahu, kecuali Yang Maha
Tahu. Dulu sewaktu kecil, saya cukup tertarik pada dunia puisi dan cerpen
(cerita pendek). Tapi karena referensi yang ada banyak yang non-fiksi (ilmiah),
ditambah lagi azas manfaat untuk saya sendiri cenderung ke hal-hal ilmiah, maka
cukup bulat saya akan bertempur dalam dunia ilmiah.
Mulai
mengenal dunia tulis-menulis di blog, saya lebih tertarik menulis dalam topik
ilmiah. Bahkan seringkali terasa ketika mau membaca cerita-cerita fiksi, baik
cerpen maupun novel, sangat enggan dan malas melakukannya.
Teringat
ketika ada booming novel Ayat-Ayat Cinta, walaupun banyak orang terdengar
berbondong-bondong untuk membacanya, saya sama sekali tidak terketuk hati untuk
membacanya, apalagi harus membeli.
Tapi setelah
hidup dalam dunia ilmiah, tiba-tiba Allah mengambil kemampuanku untuk berpikir
ilmiah, terutama dalam hal penyelesaian tugas kuliah. Saya merasakan sebuah
kematian sudah menimpa pada diri ini. Rasio mengatakan “Saya harus mengerjakan
tugas agar lulus kuliah”, tapi semangat tiada yang bisa diandalkan. Sungguh
malang nasib ini….! Itulah gumaman yang sering melintas.
Untuk
menghilangkan kepenatan, saya mencoba baca-baca tabloid bekas. Di sana ada
cerpen-cerpen Islami. Ternyata kepala ini masih mau membaca tulisan tersebut.
Alhamdulillah….!
Sambil
membaca, saya jadi melamun “Seandainya menulis cerpen untuk kemudian
dipublikasikan di blog tercinta tampaknya menarih juga tuh.”
Saya juga
menyadari lamunan di atas memang butuh perjuangan, karena sudah lama saya
meninggalkan bacaan berbau fiksi. Tapi kini ada lintasan pikiran, jangan-jangan
Tuhan akan memberikan jalan menjadi seorang penulis fiksi.
Ah, kenapa
lamunan di atas tidak dicoba saja? Toh tidak ada yang nolak, karena yang
posting saya sendiri. Akhirnya, saya ingin mencoba membuat cerpen-cerpenan
dulu, karena belum tahu cerpen yang sebenarnya. Tulisan inilah sebagai salah
satu komitmen percobaan awalku dalam dunia baru ini!
Walaupun
demikian, saya tidak akan terlalu ambisi atas kesuksesan dalam Cerpen, karena
sudah banyak belajar dari pengalaman yang berujung pada kegagalan dalam dunia
ilmiah, padahal sudah di dalami tahunan lamanya. Belajar menulis
Cerpen-cerpenan hanya mengisi kekosongan waktu saja sebelum ajal tiba, daripada
terus berteman dengan tidak mengerti, kecewa dan bingung serta meratapi nasib
yang belum jelas benar atau tidaknya.
Nulis fiksi,
……kenapa tidak?
Bismillah…..Nyoba
ah…..
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
Paling susah kalau tiap hari posting cerpen, bisa2 kehabisan bahan hehe..
ReplyDeleteha..ha..iya juga Mas. Mungkin postingan harian harus dikombinasikan dengan tips membuat cerpennya.
Delete