Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, March 15, 2013

Untuk Blog, Artikel Panjang atau Pendek?



Untuk Blog, Artikel Panjang atau Pendek?


Banyak para blogger yang menyarankan artikel minimal berjumlah 400 kata. Bahkan ada juga yang menyarankan sekitar 1000 kata. Langkah ini sering diperbincangkan oleh para penayang iklan Adsense.


Kenapa harus banyak jumlah katanya?
Salah satu alasannya adalah untuk menghindari artikel kita dikategorikan Google sebagai low content, ada juga yang menyebutnya little content. Pendeknya, artikel pendek dianggap sebagian blogger termasuk kualitas rendah.

Terkait jumlah di atas, saya punya sedikit tanggapan sebagai berikut:
Artikel panjang dan kaya isi serta menarik, memang bisa jadi idaman para penulis dan pembacanya. Namun melakukan hal demikian tidaklah mudah.

Bagi para penulis pemula, untuk menyajikan 1000 kata itu sangatlah sulit. Ada juga blogger yang memaksakan diri mengejar jumlah tersebut, hasilnya hanya memanjang-manjangkan cerita (baca: bertele-tele). Sementara itu, para pembaca Internet seringkali hanya bersifat “baca sekilas”.

“Baca sekilas”. Itulah yang seringkali saya lakukan selama bertahun-tahun kenal dengan Internet. Kebiasaan ini dilakukan pada artikel-artikel seperti berita, tips sukses, motivasi, pengalaman hidup, dan sejenisnya.

Adapun “baca semua” biasa dilakukan pada artikel yang sangat menarik (tapi jarang dilakukan) dan artikel ilmiah yang benar-benar dibutuhkan sebagai referensi tulisan saya. Ini juga jarang dilakukan secara online. Biasanya saya baca cepat secara online, kemudian mengunduhnya untuk nanti dibaca mendalam secara offline, bahkan bisa saja dicetak.

Dengan melihat kebiasaan saya di atas, artikel panjang itu tidak selalu bagus dimata pengunjung. Kalau bahasanya bertele-tele, bisa jadi pengunjung seperti saya akan kesulitan mendapatkan inti dari sebuah artikel.

Jadi, kalau untuk hal-hal ringan saya lebih memilih yang pendek-pendek saja. Sebagai contoh, seorang blogger ingin menceritakan tadi ada tabrakan. Masa ia harus selalu menyampaikannya dalam artikel dengan jumlah 1000 kata? Kan intinya, 5W+1H. Masa iya harus mukadimah dakwah dulu? He..he..

Ya, kalau kemampuan menulisnya seperti wartawan yang sudah hebat, memang tidaklah jadi masalah.

Jadi, saya menganggap bahwa artikel di bawah 100 kata juga masih memungkinkan menarik hati pembaca selama itu original. Juga, artikel 100 kata bisa lebih baik dari artikel 1000 kata yang hanya berbusa-busa (hanya membebani hosting saja…! He…he..)

Tentang kacamata Adsense, entahlah….saya kurang tahu persis!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

2 comments:

  1. Wah, mau pendek mau panjang yang terpenting adalah selalu berikan apresiasi dan berbudaya berkomentar baik agar si penulis tetap semangat membuat postingan yang lebih dan lebih baik lagi.Dalam artikel panjang ataupun pendek pasti akan ada pesan yang tersampaikan. Tetap semangat! :D

    ReplyDelete