Aliran Nativisme
Sebelumnya saya pernah menulis tentang aliran
empirisme. Pada artikel ini saya membahas tentang aliran nativisme. Aliran
nativisme memiliki pendapat bahwa perkembangan anak ditentukan oleh bawaan
sejak kelahirannya (Tirtarahardja & Sulo 2005: 196). Dengan demikian,
aliran ini tampak berlawanan dengan aliran empirisme yang meyakini perkembangan
anak dipengaruhi dengan lingkungan.
Manakah yang harus diambil? Sesuaikan dengan kemampuan
daya serap pemikiran kita. Apabila kita merasa lebih bersemangat dengan prinsip
empirisme, ya jadikanlah aliran empirisme sebagai penyemangat usaha kita.
Sebaliknya, apabila prinsip nativisme terasa lebih membuat diri kita
bersemangat, maka gunakanlah aliran nativisme. Kenapa demikian? Karena
masing-masing manusia memiliki kemampuan dan latar belakang yang berbeda.
Jika kita berasal dari keluarga yang cerdas, maka
boleh jadi aliran nativisme menjadi penyemangat yang sangat besar untuk setiap
usaha kita. Kita semakin bersemangat, kita semakin tangguh, kita semakin kuat
untuk mewujudkan suatu cita-cita. Keberhasilan orangtua menjadi inspirasi besar
untuk anaknya.
Jika kita berasal dari keluarga biasa-biasa saja, maka
saya lebih memilih untuk menggunakan aliran empirisme. Dengan berpegang pada
aliran ini, kita tidak memperdulikan apakah orangtua kita tukang becak, bodoh,
jahat, buruh kasar, atau kelemahan yang lain. kita terus menata lingkungan agar
bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk melakukan usaha-usaha besar demi
mewujudkan cita-cita yang tinggi pula.
Dengan kata lain, apabila orang yang berlatar belakang
keluarga miskin dan bodoh akan menjadi lemah ketika mengandalkan keturunan
sebagai faktor pendukung utama kesuksesan seseorang. Sebaliknya, apabila orang
yang berlatar belakang keluarga berhasil, akan cenderung mencari-cari alasan
kemalasannya ketika lingkungan tidak mencukung, seperti fasilitas sekolah
kurang, biaya kurang, dan lain-lain. Dengan demikian, pakar pendidikan
mengemukakan juga tentang kombinasi keduanya. InsyaAllah saya bahas di artikel
selanjutnya!
Yang paling penting adalah berpegang pada suatu aliran
yang cenderung membuat kita lebih bersemangat untuk berusaha. Juga, yang tidak
kalah pentingya pendirian kita harus membuat pemikiran nyaman, sehingga
terhindar dari stres. Perubahan pendirian terkait kedua aliran di atas tidak
lah salah, karena kita hanya menerka dan mencoba. Jadi, apabila awalnya kita
menganut aliran nativisme, kemudian berubah menjadi aliran empirisme, ini tidak
jadi masalah. Manusia tidak mengetahui secara pasti apa kehidupan ini sebenarnya.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment