Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Thursday, April 25, 2013

Kita Blogging, Uangnya Tidak Selalu Dari Blog



Kita Blogging, Uangnya Tidak Selalu Dari Blog


Kita sudah tahu bahwa blog itu dapat mendatangkan uang. Bahkan bukan hanya bisa, tapi bisa mendatangkan banyak dollars. Itulah yang membuat banyak orang berani menekuni bidang ini. Blogging dipercaya cukup menjanjikan walaupun dikelola sendirian.


Akan tetapi, dalam ikhtiar itu tidak selalu mudah. Demikian juga dalam monetisasi blog, banyak blogger yang berhenti blogging karena tidak kunjung mendapatkan uang setelah berbulan-bulan, bahkan tahunan blogging.

Kenapa kita harus putus asa hanya karena uang tidak datang dari blog?
Di sini, saya belajar mempola mindset bahwa kita blogging itu sebagai ikhtiar untuk mendapatkan uang. Akan tetapi, kalau uang tidak diperoleh juga, tidak perlu pusing karena Allah bisa saja mendatangkan uang dari sumber lain, di luar blogging.

Kita tiap hari blogging, tiba-tiba ada yang minta tutorial blog. Kita tiap hari blogging, tiba-tiba disuruh ngajar tentang blog. Kita tiap hari blogging, tiba-tiba ada yang minta info beasiswa. Kita tiap hari blogging, tiba-tiba ada yang ngundang seminar. Semua contoh tersebut merupakan sumber uang yang datang karena kita blogging, tapi jalannya tidak melalui blog kita secara langsung.

Blogging itu ikhtiar kita. Optimalkan blogging kita semampunya; berikan yang terbaik semampunya! Biar Allah Yang Maha Tahu balasan untuk usaha kita itu.

Bagaimana kalau blogging belum mendatangkan uang, sementara kita harus makan?
Blogging tidak harus 24 jam, bukan?
Jadi, tiap hari bisa blogging, kita juga bisa kerja yang lain seperti ngojek, narik angkot, tani, ngajar privat, ngetik captcha online, jadi penulis tamu (guest writer), ngajar di sekolah/kampus, dan lain-lain.

Apakah pekerjaan di atas harus menghentikan blogging?
Tidak juga. Kita bisa menyisakan waktu untuk blogging sekitar 3 jam saja tiap hari, kalau kita benar-benar sibuk.

Minimal sehari satu artikel, itu sudah bentuk ikhtiar kesungguhan kita selama masih ada pekerjaan lain. Kalau masih ada waktu senggang di luar pekerjaan, maka 5 artikel lebih baik. Apabila kita mampu menulis 10 artikel per hari itu bagus juga. Akan tetapi, 10 artikel itu butuh perjuangan yang tidak mudah.

Bagaimana kalau lebih dari 10 artikel?
Untuk sementara ini, saya masih memasang batas maksimal 10 artikel saja per hari. Karena berdasarkan pengalaman sendiri dan orang lain, 10 artikel itu sudah banyak menyita waktu. Kalau lebih dari 10 artikel per hari, khawatir kita melupakan kualitasnya.

Saya selalu ingat pengalaman salah seorang penerjemah. Ia mampu menterjemahkan 20 halaman per hari kalau sedang punya waktu senggang. Jadi, kalau 1 artikel kita rata-rata 2 halaman, maka 10 artikel berarti 20 halaman.

Untuk itu, jangan terburu-buru ingin sukses dalam blogging!
Jangan juga terburu-buru berhenti dari blogging!
Kita bisa terus blogging sebagai bentuk ikhtiar di depan Allah SWT. Kita serahkan hasilnya kepada-Nya. Iya kan?

Happy blogging
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

1 comment:

  1. We could leave time to blog for three hours every day if we are really busy

    ReplyDelete