Macam-Macam Kebutuhan Menurut Teori Mc Clelland
Kebutuhan seseorang dapat meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk kekuasaan
(Sutikno 2009: 38). Tentu saja, jenis kebutuhan ini ada juga yang menggunakan
istilah-istilah lain sesuai nama teorinya masing-masing.
Kebutuhan untuk berprestasi yaitu orang akan berbuat
sesuatu yang positif sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi untuk
dirinya sendiri atau orang lain. Contohnya, seorang siswa akan mempunyai
keinginan untuk mendapatkan peringkat kelas kesatu. Akan tetapi, kebutuhan ini
juga harus dilakukan secara positif atau dengan cara yang benar, karena bisa
saja sebuah prestasi dikejar dengan jalan-jalan yang merugikan orang lain,
seperti siswa ingin mendapatkan nilai bagus dengan cara mencontek. Hal ini
tidak dibenarkan. Semangat sukses bersama mungkin akan menjadi cara terbaik
untuk memenuhi kebutuhan ini.
Kebutuhan untuk berafiliasi yaitu kebutuhan seseorang
untuk memiliki teman. Dalam dunia Internet juga dijenal dengan bisnis afiliasi
atau referral. Program ini mengharuskan user mengajak teman-teman melalui link
afiliasi yang dimilikinya, sehingga sang pemiliki link afiliasi akan terdeteksi
memiliki anggota-anggota baru. Demikian juga di dunia nyata, dapat dilihat
manusia itu senang ketika memiliki teman, sahabat, tetangga, dan lain-lain.
Dalam hal ini juga harus menggunakan cara yang benar, karena bisa saja afiliasi
dilakukan dengan cara membeda-bedakan antara golongan miskin dan kaya, yang
cerdas dan bodoh, dan lain-lain. Rasa persaudaraan mungkin akan menjadi langkah
kunci untuk memenuhi kebutuhan ini.
Kebutuhan untuk kekuasaan yaitu kebutuhan seseorang
untuk memimpin, memiliki pengaruh atau menjadi atasan bagi orang lain. Terkait
kata kekuasaan, seringkali orang terlalu gelap menikmatinya. Dalam artian,
orang yang sudah mampu memenuhi kebutuhan untuk berkuasa, seringkali lupa
mengendalikan kekuasaannya itu, seperti suka menindas bawahan, suka meremehkan
masyarakat kecil, meremehkan teman-teman yang dianggap bodoh. Padahal
sebenarnya kekuasaan ini berguna sebagai poros keberhasilan bersama. Manusia
itu membutuhkan titik fokus dalam mengerjakan sesuatu agar berhasil. Dengan
demikian, titik fokus itu berada pada seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan,
misalnya kepala sekolah, ketua kelas dan lain-lain, semuanya harus mampu
menjadi titik fokus atau titik acuan bawahannya agar dapat bersama-sama sukses.
Memang, setiap orang pasti memiliki ingin berkuasa, tapi tingkatan kemampuan
berkuasanya pasti berbeda-beda, dan setiap orang harus berlapang dada menerimanya.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment