Pendekatan Individual Untuk Peserta Didik Pemalu
Ada beberapa pendekatan kegiatan belajar mengajar yang dapat
digunakan oleh seorang guru dalam mengelola kelasnya guna mendukung anak
menjadi sukses dalam belajarnya. Salah satu pendekatan tersebut adalah
pendekatan individual (Djamarah & Zain 2002). Pendekatan ini bermanfaat
untuk mengetahui sifat masing-masing peserta didik, ada yang suka bicara, ada
yang kurang bicara, ada pemberani, ada juga yang pemalu, dan banyak lagi sifat
peserta didik yang sering kali berbeda-beda antara sifat peserta didik satu dengan
yang lainnya.
Sebagai contoh, seorang guru harus mampu memberikan solusi
belajar untuk peserta didik pemberani dan pemalu. Biasanya sifat pemalu
dianggap lebih susah diajak belajar aktif di dalam suatu kelas. Mereka malu
mengemukakan pendapat, malu bertanya, bahkan bisa saja malu bergaul sesama
temannya. Sifat pemalu ini bisa saja menghambat keberhasilan belajarnya.
Sehingga tugas guru adalah bagaimana menggali kemampuan anak tersebut, karena
ada kemungkinan punya kemampuan hebat yang melebihi peserta didik lainnya, yang
dapat diekspresikan dengan caranya sendiri.
Pendekatan individual dapat dijadikan salah satu pendekatan
untuk menggali potensi peserta didik yang pemalu, antara lain:
1. Bangun
komunikasi yang lebih baik dengan mereka. Awali berbicara tentang hal-hal
ringan yang kira-kira mereka tidak sungkan membicarakannya.
2. Komunikasi
sebaiknya dilakukan empat mata, walaupun ruangan tidak harus di ruangan
tertutup, sambil istirahat saja bisa dilakukan di halaman sekolah sambil duduk
berdampingan (kalau banyak temannya) atau berhadapan (kalau berduaan).
3. Saat berjalan
bersama temannya, sapalah dengan memanggil namanya.
4. Lihatlah hasil
lembaran tugas tulisnya, kalau mungkin catatannya. Lakukan sekilas saja sambil
berjalan di kelas. Dari sini seorang guru dapat mengidentifikasi apa keunggulan
mereka. Apakah termasuk rajin? Catatannya lengkap? Bahasa tugasnya menarik?
Atau yang lainnya.
Bahkan bisa saja, guru memberikan tugas pilihan yang berbuah
nilai bonus. Misalnya, bagi peserta didik yang mau membuat cerita harian,
cerpen, puisi, ringkasan pelajaran yang disukainya, atau jenis tugas lain akan
mendapatkan bonus. Nilai bonus berarti misalnya ditetapkan nilainya 10. Jadi,
ketika nilai ulangan harian (yang diberlakukan untuk semua peserta didik)
seorang anak memperoleh nilai 70, karena mengerjakan tugas pilihan, maka
nilainya bisa meningkat menjadi 80. Hal ini memang membutuhkan perhatian ekstra
dari guru, tapi ini bermanfaat untuk membangun kreativitasnya. Ada dugaan,
orang yang malu bicara di kelas, dia masih punya kemungkinan memiliki
keunggulan dalam tulis menulis. Tentu saja, topiknya sesuai kesukaannya
masing-masing.
Satu hal positif selain mendapatkan nilai bonus, siapa saja
orangnya apabila sudah mendapatkan kesuksesan/keunggulan dalam salah satu
bidang, maka akan tumbuh kepercayaan dirinya lebih besar. Dengan demikian,
setelah seorang murid pemalu mendapatkan nilai bonus, tidak menutup kemungkinan
dia akan berani bicara di depan kelas juga.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment